Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Analisis dan Tafsir Literatur, Dialogues Concerning Natural Religion [18]

2 Desember 2018   09:18 Diperbarui: 2 Desember 2018   10:45 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Philo keluhan utama terhadap agama yang terorganisir adalah  dalam mencoba untuk mengatakan seperti apa Tuhan dan apa yang Tuhan inginkan, agama yang terorganisir melampaui batas-batasnya. Satu-satunya kesimpulan teologi alamiah yang dijamin, katanya, adalah ini:  penyebab atau penyebab keteraturan di alam semesta mungkin mengandung beberapa analogi jarak jauh terhadap kecerdasan manusia. 

Apa pun di luar itu tidak dapat diungkapkan dengan alasan, dan harus tetap benar-benar misterius. Philo berakhir dengan deklarasi fideist paradigmatik. Filosofis skeptisisme, katanya, adalah langkah yang paling penting dan mendasar menuju Kekristenan sejati, karena hanya ketika kita menyadari kapasitas terbatas akal yang kita arahkan menuju wahyu. 

Dan itu hanyalah wahyu yang menunjukkan kepada kita jalan yang benar untuk menyembah Tuhan. Teisme empiris, di sisi lain, dapat mengarah langsung ke atheisme karena tampaknya akal untuk memperhitungkan segalanya dan Tuhan tidak dapat ditemukan dengan cara ini.

Di baris terakhir buku ini, Pamphilus melanjutkan kembali komentarnya (yang telah berakhir ketika diskusi menjadi lebih menarik) dan menyatakan , dari semua tiga gagasan yang disajikan dalam diskusi, orang-orang Cleanthes mendekati kebenaran.*** selesai***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun