Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sophocles, The Oedipus Play [2]

6 November 2018   23:42 Diperbarui: 6 November 2018   23:48 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oedipus menjawab  ia akan memimpin raja ke tempat di mana ia akan mati, dan  Theseus tidak boleh mengungkapkan tempat itu, tetapi meneruskannya ke putranya pada kematiannya sendiri, yang pada gilirannya harus meneruskannya ke putranya sendiri. Dengan cara ini Theseus dan ahli warisnya selalu dapat memerintah kota yang aman. Oedipus kemudian berjalan dengan kekuatan mendadak, membawa putrinya dan Theseus ke kuburnya.

Seorang pembawa pesan masuk untuk menceritakan kematian misterius Oedipus: kematiannya tampak seperti menghilang, "kedalaman Bumi yang tanpa cahaya meledak terbuka dalam kebaikan untuk menerimanya". Ketika utusan itu menyelesaikan ceritanya, Antigone dan Ismene muncul di atas panggung, meneriakkan kata-kata kasar. Antigone meratap  mereka akan menangis untuk Oedipus selama mereka hidup.

Tidak tahu ke mana harus pergi sekarang, Antigone mengatakan mereka harus berkeliaran selamanya sendirian. Theseus kembali ke panggung, meminta para putri untuk menghentikan tangisan mereka. Mereka memohon untuk melihat makam ayah mereka, tetapi Theseus bersikeras  Oedipus telah melarangnya.

Mereka melepaskan permohonan mereka tetapi meminta jalan yang aman kembali ke Thebes, sehingga mereka dapat mencegah perang antara saudara-saudara mereka. Theseus memberikan ini kepada mereka, dan Chorus memberitahu para gadis untuk menghentikan tangisan mereka, karena semua berada di tangan para dewa. Theseus dan Chorus keluar menuju Athena; Antigone dan kepala Ismene untuk Thebes.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun