Sophocles: "The Oedipus Play" Â [1]
Pemikiran dan karya Penyair Sophocles: "The Oedipus Play" menggugah pengetahuan pada karya karya posmodernisme dan filsafat kontemporer sesuai kajian penelitian yang pernah saya lakukan. Tidak kurang inspirasi ini membuat tokoh Gilles Deluze, dan Guattari, atau Albert Camus. Â
Teks narasi Sophocles: "The Oedipus Play"; yang saya kaji dan pahami  ikut menginpirasikan Nietzsche, Foucault, Bergson,  Derrida, Sartre,  dan Bourdieu. Yang saya pahami kalau tidak salah gagasan ini juga mempengarui ide karya tema "Lyan" atau (the others) terutama Simone de Beauvior, Jacques Lacan, Sigmund Freud. Bahkan Lacan menggunakan tema  tatanan simbolik, dan fase kompleks Oedipus untuk menerangkan teori hasrat manusia.
Ada tiga penyair Kuna Yunani yang terkenal (1) Â Sopholces, (2) Aeskhilus, dan (3) Euripides. Sophocles adalah penulis Yunani Kuna khusus tema "tragedy", yang telah menulis sebanyak 123 drama, dan puisi. Dari jumlah tersebut hanya 7 karya yang dapat diselamatkan. Salah satu judul yang paling terkenal dalam kajian akademik, dan filsafat adalah "The Oedipus Play" ditulis tahun 429 SM. Â
Plot narasi; "The Oedipus Play" Â dimulai pada Antigone dan Ismene, putri-putri Oedipus, mendiskusikan bencana yang baru saja menimpa mereka. Saudara-saudara mereka, Polynices dan Eteocles saling membunuh dalam pertempuran untuk menguasai Thebes.Â
Creon sekarang memerintah kota, dan dia telah memerintahkan  orang-orang Polinesia, yang membawa pasukan asing melawan Thebes, tidak diizinkan melakukan upacara penguburan yang layak. Creon mengancam akan membunuh siapa saja yang mencoba untuk mengubur Polynice dan mengirim penjaga.Â
Antigone, terlepas pada dekrit Creon dan tanpa bantuan saudara perempuannya Ismene, memutuskan untuk memberikan saudara mereka penguburan yang layak. Segera, seorang penjaga yang gugup tiba di istana untuk memberi tahu Creon , sementara para penjaga tidur, seseorang memberi upacara pemakaman Polynesia.Â
Creon mengatakan  dia berpikir beberapa pembangkang kota "menyuap penjaga" untuk melakukan ritus, dan dia bersumpah untuk mengeksekusi penjagaan jika tidak ada tersangka lain yang ditemukan.
Penjaga itu segera membebaskan dirinya sendiri dengan menangkap Antigone dalam upaya untuk memberontak saudaranya, para penjaga telah mencelanya. Antigone dengan bebas mengakui tindakannya kepada Creon dan mengatakan  dia sendiri menentang kehendak para dewa dengan menolak pemakaman Polynesia.Â
Creon mengutuk Antigone dan Ismene sampai mati. Haemon, putra Creon dan Antigone bertunangan, memasuki panggung. Creon bertanya kepadanya pendapatnya tentang masalah ini.Â