Sesuatu  memiliki tujuan atau utilitas hanya merupakan tanda  "kehendak untuk berkuasa" bertindak atas itu. Hal-hal dan konsep tidak memiliki tujuan yang melekat, tetapi diberikan tujuan oleh kekuatan dan kehendak yang berbeda yang bertindak atas mereka.
Konsep hukuman, misalnya, memiliki aspek yang bertahan lama dan aspek yang cair dan mengalir. Bertentangan dengan apa yang mungkin  manusia ["kita"]asumsikan, Nietzche menyarankan  tindakan menghukum adalah apa yang bertahan, dan tujuan yang  manusia ["kita"] hukum adalah apa yang cair dan sudah berjalan.Â
Hukuman memiliki sejarah yang panjang sehingga tidak lagi jelas mengapa manusia ["kita"] menghukumnya. Friedrich Nietzsche  memberikan daftar panjang "makna" berbeda yang telah dijatuhi hukuman selama berabad-abad.
Dalam daftar ini, Nietzche tidak menyebutkan perkembangan "hati nurani yang buruk," dan menunjukkan  bahkan sampai hari ini, hukuman tidak membangkitkan perasaan bersalah.  Â
Hukuman membangkitkan rasa "sesuatu yang secara tak terduga salah" bukan "Saya seharusnya tidak melakukan itu." Hukuman diperlakukan sebagai kemalangan,  dan berfungsi untuk membuat  manusia ["kita"]  lebih bijaksana dan menjinakkan perilaku manusia sekalipun efektivitasnya perlu dipertanyakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H