Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Foucault: The History of Sexuality [1]

30 Oktober 2018   13:22 Diperbarui: 30 Oktober 2018   13:33 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foucault mengkritik konsepsi "yuridis-diskursif" kekuasaan sebagai sesuatu yang hanya menekan dan membatasi, selalu mengambil bentuk seperti hukum. Foucault  menyarankan sebaliknya  kekuasaan sama produktifnya dengan represif. Kekuasaan ada di mana-mana dan bekerja di semua arah. Maka, seksualitas bukanlah sesuatu yang ditindas oleh kekuasaan, tetapi merupakan saluran kekuasaan yang besar. Foucault mengidentifikasi empat titik fokus utama: seksualitas anak-anak, wanita, pasangan yang sudah menikah, dan "kejahatan" seksual. 

Penyebaran seksualitas melalui keempat poin ini memungkinkan kekuatan untuk menyebarkan dirinya ke dalam keluarga dan seluruh masyarakat. Pengerahan ini terjadi dengan munculnya burjuasi, melihat penyimpangan seksual sebagai keturunan dan berbahaya bagi kelangsungan hidup kelas mereka. Kontrol yang ditempatkan pada seks dengan demikian terutama dimaksudkan untuk memastikan kesehatan dan umur panjang mereka sendiri.

"Hak kematian" pada zaman absolutisme telah digantikan dengan "kekuasaan atas kehidupan". Kekuasaan terutama dilakukan untuk kepentingan membina dan melestarikan kehidupan. Kontrol normalisasi ketat telah ditempatkan pada disiplin tubuh dan pengaturan populasi. Seks dan penyebaran seksualitas sangat penting bagi kekuasaan atas kehidupan ini, karena telah memberi diri dikendali ini demi kepentingan seksualitas "sehat". Seksuasi atau  seksualitas adalah sebuah konstruksi sosial yang membuat manusia lebih mudah untuk dikendalikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun