Meditations on First Philosophy (9)
Tulisan ini adalah disadur pada buku teks pdf dengan judul "Meditations on First Philosophy", oleh  Rene Descartes, diterjemah oleh Veitch (1901).Â
Buku Meditations on First Philosophy, terbagi dalam enam [6] tipe meditasi atau proses pembatinan kesadaran dalam filsafat Cartesian. Pada tulisan ke [9] ini akan dibahas interpretasi dan tafsir pada  Meditasi Ketiga, Bagn 1: Persepsi Yang Jelas dan Berbeda serta Teori Gagasan Descartes  ["theory of innate ideas and the doctrine of clear and distinct perception"].
Setelah memastikan  ada adalah sesuatu yang berpikir, Meditator mencoba untuk menentukan bagaimana  dapat mengetahui hal-hal ini, dan apakah  mungkin mengetahui hal-hal lain dengan cara yang sama.  Menyimpulkan  pengetahuannya tentang cogito dan persepsi jelas dan berbeda. Dengan demikan,  menyimpulkan, semua persepsi yang jelas dan berbeda (yang kadang-kadang  sebut sebagai "cahaya alami") harus pasti.
Alasannya  tampak seperti  melingkar. Di satu sisi, cogito itu pasti karena jelas dan dirasakan. Di sisi lain, persepsi jelas dan berbeda  harus pasti karena mereka adalah sarana dimana kepastian cogito tercapai.
Ada kesulitan yang timbul dengan kasus geometri dan aritmatika. Kebenaran-kebenaran ini tampak jelas dan berbeda bagi kita, tetapi masih ada kemungkinan  tertipu terhadap pemahaman seperti itu. Dan jika Tuhan dapat menipu tentang persepsi  yang jelas dan berbeda, barangkali cogito dapat masuk dalam kategori keraguan.
Descartes tampaknya ingin menghindar pada  masalah yang terlibat dalam persepsi yang jelas dan berbeda [clear and distinct] dengan mengandalkan keberadaan Tuhan untuk menjadikannya benar.
Namun, Descartes tampaknya ingin membuktikan keberadaan Allah dengan mengklaimnya sebagai persepsi yang jelas dan berbeda [clear and distinct]. Teka-teki lebih lanjut ini terkenal di sebut "Lingkaran Cartesin," dan kita akan melihatnya lebih dekat dalam komentar untuk Meditasi Ketiga, Bagian 3.
Diskusi tentang teori gagasan adalah suatu pendahuluan bagi upaya Descartes membuktikan keberadaan Tuhan. Menurut Descartes, ide adalah atom pemikiran, dan semua pemikiran terdiri gabungan gagasan. Descartes menyatakan ide-ide adalah "seolah-olah gambar-gambar benda" tidak dimaksudkan mengurangi ide menjadi sekadar representasi visual.
Kita dapat memiliki gagasan tentang Tuhan, keadilan, tentang bagaimana memperbaiki meja kursi atau pintu, tidak harus disertai dengan gambar  maka "sebagaimana adanya" yang memenuhi syarat "gambar-gambar benda."
Kebanyakan kesalahan dalam penilaian berkaitan dengan mengidentifikasi hal-hal dunia  material (jasmani), karena pikiran mencoba memberikan penilan mengenai hal-hal di luarnya atau material formalnya. Dengan demikan, [innate idea] atau  ide-ide bawaan, diciptakan, dan adventif (tumbuh dan berkembang).  Descartes mengambil minat terbesar  pada ide-ide adventif [innate idea].  Bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H