Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Foucault, "Archaeology of Knowledge" [4]

15 Oktober 2018   20:25 Diperbarui: 15 Oktober 2018   20:28 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun dua set perubahan ini tampaknya berbeda, Foucault menemukan  mereka dapat dijelaskan oleh satu fenomena (sejauh ini belum dikenali): pertanyaan baru tentang dokumen dan peningkatan statusnya menjadi bagian pada sejarah. Dalam menelusuri perubahan-perubahan tersebut, kemudian, Foucault hanya menunjuk ke bidang peristiwa yang sekarang. 

Foucault  tidak mengklaim telah memulai perubahan ini sendiri (meskipun tiga buku sebelumnya tentu saja berpartisipasi), tetapi  bukan pengamat pasif yang hanya   'menjelaskannya. Sebaliknya, buku ini sendiri adalah sebuah dokumen dalam arti penuh, suatu pengungkapan  keduanya bergantung pada pengucapan sebelumnya untuk kondisi kemungkinannya dan menetapkan kondisi kemungkinan baru.

Dokumen, dan tentu saja termasuk dokumen Foucaul't, selalu memiliki keberadaan kaitannya dengan masa lalu, sekarang, dan masa depan. Ini akan tetap menarik, ketika melanjutkan melalui Arkeologi Pengetahuan, untuk mempertimbangkan bagaimana Foucault melihat dokumennya sendiri dalam hal teori dokumennya, bagaimana Foucault merenungkan karyanya sendiri saat ini. 

Pada akhirnya, Foucault selalu melihat dirinya (sebagai penulis) tertelan dalam kumpulan dokumen besar  merupakan sejarah bagi sejarawan. Atau selalu merupakan momen realisasi yang melankolis (dan sering kali dramatis) pada dirinya. Seperti Foucault katakan di akhir Pendahuluan: "Saya tidak ragu bukan satu-satunya yang menulis untuk tidak memiliki wajah. Jangan tanya siapa saya dan jangan minta saya tetap sama".

Makna pada Pendahuluan ini, selain redefinisi sejarawan Foucault, adalah perasaan  sejarah tiba-tiba bergeser pada cerita progresif dan linier ditulis oleh sejarawan ke bidang luas yang terdiri pada cerita-cerita mikro tanpa akhir, masing-masing dengan memiliki hubungan multi-level (baik affinitive atau disruptive) terhadap kontinjensi masa lalu dan masa depan dan masing-masing dengan keberadaan material mereka sendiri atau disebut "dokumen". Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun