Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tulisan [3] An Enquiry Concerning Human Understanding

23 September 2018   10:39 Diperbarui: 23 September 2018   11:10 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulisan (3) "An Enquiry Concerning Human Understanding"

Hume menjabarkan tiga prinsip di mana ide-ide mungkin terkait: (1) kemiripan (misalnya gambar pohon mungkin membuat kita berpikir tentang pohon), (2) kedekatan waktu atau tempat (misalnya penyebutan satu rumah mungkin membawa kita untuk mendiskusikan kekayaan atau ekonomi social orang lain), dan (3) menyebabkan dan efek (misalnya pemikiran luka kena pisau membuat kita berpikir tentang rasa sakit yang mengikuti darinya). Hume mengakui  tiga prinsip ini dikaitkan dengan ["hubungan"] apapun yang diperlukan. Dana ["hubungan"] ini dapat dipakai menentukan kontradiksi dapat dilihat sebagai kombinasi kemiripan dan sebab-akibat.

Pada Bagian Bagian II dan III buku (Sebuah Penelitian Mengenai Pemahaman Manusia) atau "An Enquiry Concerning Human Understanding",  metode empiris Hume. Dengan mencari ke dalam dan mengamati proses mentalnya sendiri, Hume membawa tiga perbedaan penting. 

Yang pertama, dan yang paling penting, adalah perbedaan antara ide dan kesan. Perbedaan ini bagi  Hume menemukan alternative untuk  memecahkan sejumlah kesulitan dihadapi oleh Locke. Diskursus kritik Hume terhadap Locke adalah tepat. 

Perbedaan antara kesan dan ide mungkin tampak terlalu tidak penting, tetapi Hume sangat jelas  untuk mengidentifikasi perbedaan ini. Filsafat empiris menegaskan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman. 

Untuk Hume, ini menunjukkan bahwa semua pengetahuan berasal dari kehadiran kesan indrawi, sehingga (atau istilah "ide") disiapkan sebagai sekunder untuk kehadiran kehadiran kesan indrawi.

Perbedaan kedua, antara kesan indrawi  dan (atau istilah "ide") kompleks dan sederhana, membantu menarik lebih jauh kekuatan perbedaan pertama. Kesan sederhana mungkin melihat warna merah, sementara kesan kompleks mungkin melihat keseluruhan dari apa yang saya lihat sekarang. 

Ide yang sederhana mungkin adalah memori kemarahan sementara ide yang kompleks mungkin adalah ide unicorn (terdiri dari (atau istilah "ide") tentang kuda dan ide tanduk). Ide-ide dan kesan-kesan kompleks dipersulit dari yang sederhana.

Dengan dua perbedaan pertama ini, Hume menciptakan hierarki fenomena mental. Karena ide kompleks diperumit dari yang sederhana dan ide-ide berasal dari kesan, segala sesuatu dalam pikiran kita didasarkan pada kesan sederhana. Sebuah gagasan (atau istilah "ide") kompleks dibuat dari beberapa ide sederhana, yang pada gilirannya berasal dari beberapa kehadiran kesan indrawi,  sederhana yang bersesuaian. 

Dengan demikian, Hume mengemukakan bahwa sebuah istilah hanya dapat bermakna jika dapat dihubungkan dengan suatu gagasan (atau istilah "ide") yang dapat kita kaitkan dengan beberapa kesan sederhana. Hal ini secara diam-diam menyiratkan bahwa setiap istilah harus terhubung dengan beberapa ide. 

Pada abad ke delapan belas, filsafat bahasa belum berkembang, dan tidak jelas betapa sulitnya untuk menentukan dengan tepat bagaimana kata, (atau istilah "ide"), dan hubungan realitas. 

Saran Hume bahwa semua istilah dapat dianalisis menjadi kesan sederhana bahwa kita dapat menganalisis semua istilah menjadi demonstratif sederhana seperti kata "ini" atau "itu." Saran Hume memahami gambar bahasa menurutnya kata-kata yang kita gunakan adalah ekspresi kompleks dan paradoks dari bahasa lebih sederhana yang dapat dibawa oleh analisis yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun