Ke (4) Dengan menggunakan pendasaran ini maka, saya dapat menemukan "Novelty" atau state of the art (SOTA) atau novum baru, saya namakan sebagai "Filsafat  Auditing (Seni Memahami),  dengan pendasaran pada ilmu hermeneutika Schleiermacher, Dilthey, Heidegger, Gadamer, Ricoeur, Habermas, Cassirer, Bultan, Apel, Ricoeur, Betti, Ast, Wolf.
Ke (5) dengan menggunakan pendasaran pada nomor (4) maka auditing adalah reproduksi teks, reinterprestasi, transformasi (Memesis), rekalkulasi, rekonsiliasi, pencocokan, pada teks laporan keuangan, dilakukan melalui audit programe, dan kertas kerja auditing. Â Dilakukan oleh auditor (KAP) atau auditor Pemerintah.
Ke (6)  Dengan menggunakan Filsafat  Auditing (Seni Memahami), dipastikan diperoleh kualitas jasa audit, lebih baik, bermutu tinngi, dan memberikan ("judgment") atau opini audit) bertanggungjawab. Dan dapat dipakai dalam evaluasi, pengambilan keputusan, dan perencanaan yang baik. Atau ada nilai evaluasi efektif, efisien, ekonomis.
Ke (1) pada masa mendatang diperlukan rekonstruksi ulang, dekonstruksi, atau minimal adanya dialog ilmu dengan ilmu lainnya, sehingga diperoleh pemahaman lebih baik, lebih bermutu, dan lebih bernilai pada proses akuntansi, dan audit. Pendidikan bidang akuntansi (khususnya) pascasarjana tidak berfokus pada mempelajari regulasi, ketrampilan teknis, tetapi pada cara memahami auditing, dan akuntansi berfokus pada "critical thinking, creative thinking dengan out of box".
Ke (2) secara umum dalam  ilmu filsafat bahwa pekerjaan yang ditundukkan pada lembaga atau intitusi (magistarium) bersifat alienatif  atau alienasi atau keterasingan manusia karena hak kepemilikan., dalam teori Jensen Mecking (1976) atau Karl Marx. Atau kebijakan kelembagaan cenderung menindas, dan tidak netral atau ada kekusaan yang bekerja dibelakang idiologi tersebut atau konsep kekuasaan Michel Foucault, atau  "Panopticon Or the Inspection House" model Jeremy Bentham.
Ke (3) dengan argument (1), dan (2) tersebut, maka pernyataan auditor yang independen, adalah paradoks, atau sulit (kalau tidak disebutkan tidak mungkin), apalgai jika mengkaitkan dengan pemikiran Tibor Richard Machan (18 March 1939-24 March 2016), ide pada "negative liberty" atau kekebasan negative, bahwa kebebasan adalah  tidak adanya hambatan sebagai ide sejati pada auditor yang independen.
Dafatar Pustaka: Apollo Daito. Rencana Induk Penelitian (RIP), 2008-2040.
 Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H