Trans-Substansi Pemikiran Hermeneutics Herder
Tulisan ini sebagai bahan pada matakuliah Pengauditan Lanjutan pada program pascasarjana Universitas Mercu Buana Jakarta, dengan menggunakan Trans-Substansi Pemikiran Hermeneutics Herder dalam rangka bahaan diskusi kelas, kuis, dan diskusi forum matakuliah.Â
Saya menurunkan tulisan ini sebagai upaya penyebaran ide gagasan, dan penggunaan kebijaksaan berpikir untuk mencari, dan menemukan episteme modal auditing yang mengkritisi otoritas (IAPI). Â
Tidak hanya diskusi, tetapi ilmu dan pemahaman yang baik harusnya mendasarkan pada riset dan data. Maka bersama tulisan di Kompasiana saya sajikan hasil penelitian saya beberapa tahun lalu. Â Artinya tataan ilmu yang baik selalu berkaitan dengan aspek deduksi-induksi atau dualism ilmu.
Johann Gottfried von Herder (1744-1803), lahir di Mohrungen, Prussia Timur adalah tokoh penting dalam pemikiran dikaitkan tengan tema-temma kesadaran, sejarah,  bahasa, cara interprestasi, bahkan memikirkan tetang  Tuhan. Maka membahas topic Hermeneutika tidak mungikn lepas pada pemikiran Herderian sebagimana tokoh romantisme Dilthay, Schleiermacher.
Membahas pemikiran dan hermeneutika adalah sejajar dengan pentingnya Immanuel Kant, dalam sejarah pemikiran. Herder  sangat dipengaruhi pemikiran pra-Kritis Kant pada satu almamater di Konigsberg. Dua manusia ini adalah sama-sama memperoleh pendidikan di University Konigsberg Prussia pertengahan tahaun 1760-an terutama pada polemic Meta critique, dan Calligone. Bahkan kemudian Johann Gottfried von Herder pada tahun 1765 menulis gagasan dari perluasan, dan kedalaman pemikiran Kant, dengan judul "How Philosophy Can Become More Universal and Useful for the Benefit of the People atau "Bagimana  Filosofi Dapat Menjadi  Lebih Universal dan bermanfaat Bagi  Masyarakat. Demikian juga dengan argument Kant tentang metafisika pada "Mimpi Seorang Penglihat Roh". Dalam kaitan dengan dokrin moral Herder juga mengkritik Kant khususnya tentang bahaya kemampuan moral pada analisis  Koginisi, dan pelemahan aspek Sentimen Moral. Herder percaya bahwa pengaruh sosok individu (memesis) dapat mempengaruhi moral manusia.
Bagi saya memang tidak mudah memahami pemikiran Johann Gottfried von Herder. Ada banyak karya yang ditulis dan digagas oleh Herder. Beberapa karya tersebut adalah: (1) How Philosophy Can Become More Universal and Useful for the Benefit of the People (1765); Bagimana  Filosofi Dapat Menjadi  Lebih Universal dan bermanfaat Bagi Orang Banyak (masyarakat);Â
(2) Fragments on Recent German Literature (1767-8); Â Fragmen Literatur Sastra Baru Jerman; (3) Critical Forests (1769); Hutan Kritis; (4) Treatise on the Origin of Language (published 1772); Risalah Tentang Asal Usul Bahasa; (5) Philosophy of History for the Formation of Humanity (1774). Filsafat Sejarah, dan Pembentukan Kemanusiaan;Â
(6) On the Cognition and Sensation of the Human Soul (1778); Kognisi, dan Sensasi Pada Jiwa Manusia; (7) On the Spirit of Hebrew Poetry (1782-3); Semangat Puisi Kitab Injil Ibrani; (8) Ideas for the Philosophy of History of Humanity (1784-91); Â Ide Untuk Filsafat Sejarah Kemanusiaan; (9) God. Some Conversations (1787); Tuhan, Beberapa Percakapan; (10) Letters for the Advancement of Humanity (1793-7); Surat-surat Untuk Kemajuan Kemanusian; (11) Christian Writings (1794-8); Tulisan Kristen.
Sesuai dengan (11)  gagasan, dan  karya Johann Gottfried von Herder, maka saya telah melakukan penelitian (Trans-Substansi Pemikiran Hermeneutics Herder),  pada bidang ilmu auditing bagimana cara memahami teks laporan keuangan klien (atau bagimana auditor, dapat memahami klien (auditee) dengan memijam  dan memvalidasi pemikiran pada Hermeneutic, Herder : untuk memahami  Bahasa, Pemikiran, Arti, dan Penerjemahan. Adapun hasil riset tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Ke (1) Berpikir hanya dilakukan jika manusia memiliki bahasa yang diungkapkan secara lingustik. Maka memahami teks laporan keuangan klien dilakukan dengan mengidentifikasikan pikiran dengan bahasa, atau dengan bahasa yang ada dalam batin manusia.