Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Skeptisisme Mukjizat

12 Agustus 2018   11:14 Diperbarui: 12 Agustus 2018   11:18 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rahasia Dimas Kanjeng Taat Pribadi menggandakan uang, seolah oleh ada dan terjadi  suatu ["mukjizat"] atau ["Of Miracles"] katanya dilakukan oleh dukun pengganda uang menjadi kaya,  Pawang hujan, pawang ular, pawang buaya, atau Ponari asal Dusun Kedungsari, Desa Balungsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur. Ponari mengungkapkan, batu itu ditemukan secara tidak sengaja, saat hujan deras mengguyur desanya. 

Nenek Ponari yang melihat batu tersebut sebagai batu yang biasa saja kemudian membuang batu itu ke halaman. Namun aneh bin ajaib, keesokan harinya batu itu kembali ke rumah dan tergeletak di atas meja. Keanehan kembali terjadi ketika Ponari tiba-tiba datang ke rumah tetangganya yang sedang sakit. Ia lalu mencelupkan batu tersebut ke air dan diminum oleh tetangga tersebut. Dan sembuh seolah olah terjadi ["mukjizat"] atau ["Of Miracles"].

David Seth Kotkin atau dikenal dengan nama David Copperfield adalah pesulap dan ilusionis yang telah 21 kali memenangkan Penghargaan Emmy melalui ["mukjizat"] atau ["Of Miracles"]. Di antara ilusinya yang terkenal adalah pertunjukan "menghilangkan" Patung Liberty, melintas terbang  di atas Grand Canyon, dan berjalan hilang menembus Tembok Besar di China. Atau David Copperfield terbang pergi dan berjalan diatas air, menghilang kemudian kembali lagi, atau hilang secara misterius di Segitiga Bermuda.

Dua kondisi  ini dan ada banyak kasus lainnya dianggap sebagai wujud keanehan atau ketidaknormalan muncul dan hadir didepan public. Tetapi dalam literatur teori yang lebih tua hampir semua agama mencatat fakta-fakta berkaitan dengan kondisi ini atau dikenal dengan istilah ["Mukjizat"]. 

Semua atau sebagian besar agama-agama didunia mencatat fenomena fakta pada kata ini ["Mukjizat" atau  Of Miracles] baik berbentuk "new, and old history of miracle". Ada yang menyatakan bahwa ["mukjizat"] atau ["Of Miracles"]  sebagai "an extraordinary event taken as a sign of the power of God". Dan semua kita tahu dan paham atau  narasi agama-agama tersebut adalah ada dan dipercayai nyata dipertontonkan  didepan "mata public".

Lalu bagimana kondisi-kondisi ini dapat dipahami, dalam cara pandang (world view) dipahami dalam bentuk diskursus ["Of Miracles"]  yang bisa antara satu dengan lainnya berbeda, untuk di kaji, diuji, disanggah, ditemukan, dan menjadi fakta sebagai sebuah ["Of Miracles"]   niscaya pada wilayah public.

Pada bagian X Filsuf David Hume (1751-1752),  pada karyanya berjudul "AnEnquiryconcerning Human Understanding (1748) menyatakan ["Of Miracles"] sebagai bentuk pelanggaran hukum alam. Tentang "miracle" adalah bentuk pada Our Ignorance}  atau dengan kata lain sangat sulit (= "tidak mungkin") benar benar ["mukjizat"] ini terjadi di depan public.  

("Nothing is esteemed a miracle, if it ever happen in the common course of nature. It is no miracle that a man, seemingly in good health, should die on a sudden: because such a kind of death, though more unusual than any other, has yet been frequently observed to happen. 

But it is a miracle, that a dead man should come to life; because that has never been observed in any age or country"). Hume states that "A miracle is a violation of the laws of nature; and as a firm and unaltered experience has established these laws, the proof against a miracle, from the very nature of the fact, is as entire as any argument from experience can possibly be imagined" (Section X, Part I).

Artinya David Hume menyatakan sebenarnya ["mukjizat"] atau ["Of Miracles"] sebagai bentuk pelanggaran hukum alam, yang berlaku umum diwilayah public. Hukum alam disungsang, di batalkan.  ["Mukjizat"] didepan public sebagai bentuk pelanggaran hukum alam adalah ketidakmungkinan bagi (Hume). JIka pun ada ["Mukjizat"] pada David Copperfield maka itu adalah perbuatan menghancurkan hukum alam. 

David Copperfield dalam konteks ["mukjizat"] atau ["Of Miracles"]  telah menipu atau ada semacam pintu kolong tersembunyi, atau ["mukjizat"] atau ["Of Miracles"]  dilakukan David Copperfield yang bersangkutan telah menemukan rumus baru fisika dimana benda-benda indrawi itu bisa lenyap beberapa waktu di unsur udara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun