Filsafat  Seks (13)
Kitab Pantheon Lingga Yoni: dari  Res Privata menuju Res Publica.
Implikasi kata Oikos (private realm),  nomos ("peraturan, hukum) bersifat force, and violence" dan relasi antar manusia bersifat "inequality" menghasilkan strukur ekonomi dua sektor, tiga sektor, dan empat sektor.  Ekonomi dua pelaku, yaitu Oikos (private realm) permintaan, dengan  Oikos (private realm) penawaran.Â
Maka pada tahap berikutnya, berkembang pada ekonomi tiga sektor wilayah baru atau disebut "public realm" (atau polis) maka struktur Oikos (private realm) permintaan, dengan  Oikos (private realm) penawaran menghasilkan diskursus  ke  wilayah public atau  political realm.
 Teori ini saya sebut sebagai pergerakan dari  Res Privata menuju Res Res Publica. Atau Oikos (private realm) ke public realm (polis). Maka syarat bagimana ini dilakukan di dalam tradisi Jawa Kuna  bergeraknya sistem ekonomi ke sistem politik. Manusia yang tercukupi pada wilayah Oikos (private realm) akan datang ke Alun-alun atau Agora Polis (Kota). Atau memiliki arti manusia yang mapan secara ekonomi yang pembayar pajak, baru bisa menerima dan memberi pencerahaan pada negara atau pembentukan struktur baru ekonomi ke politik.Â
Bagimana mungkin Oikos (bidang ekonomi, dengan ketidaksamaan perjuangan) kemudian masuk dalam wilayah idial (public) dapat terjadi. Atau bagimana membayangkan wilayah Oikos (epitumia tidak) bisa masuk ke dalam wilayah politik (ideal kesamaan status atau warga negara tanpa status pembeda).
Untuk menjawab hal ini tidak mudah, bahkan kalaupun dikonsepkan jawabanya belum tentu memadai. Â Pada kondisi perubahan ketidaksamaan status ini kemudian di ubah menjadi kesamaan status ini lah pola Mataram Kuna sampai hari ini tidak bisa dilepaskan dalam kondisi social politik Indonesia.
Saya memilki jawaban untuk menjembatani pergeseran Oikos (private realm) ke public realm (polis) ide konsep Negara Republik (ide republic). Ide Cicero, dan ditrans substansikan oleh Presiden Soekarno, Hatta, Pak Soepomo untuk UUD 1945, kata kuncinya adalah, tujuan kemerdekaan mencerdaskan kehidupan berbangsa,  dan kedua perumusan moral public atau warga negara. Kata lain negara sehat bila "surplus akal sehat".  Dalil  "mayoritas akal sehat atau cerdas".
Cara agar Dalil "mayoritas akal sehat atau cerdas" dapat terwujud apabila (a) rasionalitas negara mampu menguji, dan menurunkan etika public kedalam kesadaran otak universal manusia Indonesia, (b) melalui sistem pendidikan modal klasik, dengan melakukan dekonstruksi secara menyeluruh. Indonesia ini tidak pernah membangun Lyceum atau pendidikan sekolah untuk membentuk jiwa virtue agathon  secara baik dan bertanggungjawab.Â
Dalil  "mayoritas akal sehat atau cerdas" dapat dicapai melalui  dokrin pendidikan (Paideia)" untuk menghasilkan "Agathon"atau Arete" (keutaman atau kebaikan) atau Arete Virtue atau (excellence or virtue).
Saya pada kompasiana tanggal 18 Mei 2018 11:34 dengan judul  "Dokrin Paideia Indonesia" atau dokrin pendidikan (Paideia)". Maka  Platon menawarkan pendidikan (Paideia) dijadikan dasar untuk melahirkan pemimpian atau negarawan ("kaloskagathos" ) untuk menstranfromasikan masyarakatnya. Tugas negarawan ("kaloskagathos" ) atau leadership adalah mendidik warga negaranya.Â