Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Gilles Deleuze, Hasrat, Oedipus [4]

17 Juli 2018   17:44 Diperbarui: 20 Juli 2018   11:18 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gilles Deleuze: Hasrat, Oedipus [4] selesai

Tulisan ini adalah bagian pada pidato pengukuhan saya sebagai Guru Besar Bidang Filsafat Ilmu,dan Teori Akuntansi  pada tahun 2008. Judul, Pidato Pengukuhan Guru Besar adalah  "Struktur Ilmu Dari Perspektif Posmodernisme, Pendekatan Filsafat Analitik, dan Falsifikasi Dalam Membangun Teori Akuntansi". Isi bagian pidato tersebut adalah anti kemapanan, dan berusaha menjelaskan kelemahan kekurangan dan sadism ilmu mengusung tema kepastian (niscahaya).  

Saya menggunakan pemkirian post strukturalisme dengan meminjam pemikiran Michel Foucault, Pierre Bourdieu, Gilles Deleuze, Paul Ricoeur, Jacques Derrida, Jean Baudrillard, Richard Rorty. Teori etika Jeremy Bentham , dan John Stuart Mill (1806--1873). Model kapitalisme dan kritik oleh Karl Marx (1818--1883) ide tentang "Das Kapital" . Tentu saya saya juga meminjam pemikiran Friedrich Wilhelm Nietzsche (1844--1900) tentang kehendak manusia berkuasa atau "Will to power" dan konsep "Nietzsche on the will to power and the Ubermensch".

Maka pada tulisan ke (4) ini saya akan membahas tentang Schizo analisis, Rhizome, Deteritorialisasi, tubuh tanpa organ, Mesin hasrat, Assembling. Yang memungkinkan adanya dekonstruksi ilmu dan kemugkinan kekerasan (sifat) menindas dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan. 

Bagiaman mungkin fakta nya akuntansi dan ilmu audit sejak awal terus berubah dan tidak ada yang disebut ide fixed, selalu berubah dan menjadi, lalu bagaimana mahasiswa yang sudah terlanjur tidak lulus dan frustasi akibat ilmu yang sudah dianggap benar, tetapi dikemudian hari berubah misalnya dari standar ETAP, ke standar IFRS. Itulah akibat pendidik berpikiran dengan ide fixed dan mengggap hanya ini (sekali lagi hanya ini yang benar), maka diluar itu pasti salah, pasti sesat, pasti merusak, dan karennya boleh disekit dihabisi dan tidak lulus.

Ide tulisan ini tentu didasarkan pada dokrin Genealogi "Nietzsche" yakni pengalaman menyakitkan dihadapan saya, betapa beberapa dosen bisa melakukan dan tega tidak meluluskan mahasiswa dengan alasan tidak menguasai kemampuan teknis akuntansi dan dianggap tidak lulus. Padahal ilmu apapun (isme-isme) tidak ada yang disebut ide fixed, atau ide tetap. 

Ide salah benar, baik buruk adalah menghancurkan suatu realitas yang nyata dan ada didunia ini bahkan sejak zaman Yunani Kuna ada dokrin yang menyatakan ada " yang disebut ["Khora"] tentang paradox Plato's Timaeus  atau sang Demiogos  ("Demiurge," dmiourgos, 28a6), ada persilangan api, air, angin, dan tanah atau unsur  kosmos yang tidak dapat ditundukkan dalam rasionalitas manusia.

Maka untuk memikirkan kembali (tentang ide kekesaran pada kebenaran atau dokrin selama ini yang dianggap benar, dan diluar itu wajib di hilangkan, maka  pemikiran Gilles Deleuze antara lain: Schizo analisis, Rhizome, Deteritorialisasi, tubuh tanpa organ, Mesin hasrat, Assembling, bisa mengajak umat manusia untuk tidak mati-matian membela dan mengusung "ide kebenaran mutlak dengan nama atau atas nama apapun juga".

Pada tulisan sebelumnya tentang  kajian {"analysisschizofren"} adalah bentuk perlawanan pada kapitalis tatanan produksi sekaligus bersifat social, tanpa adanya zona batas atau pengekangan dalam upaya memproduksi apapun dalam bentuk imajinasi. Wujud {"analysisschizofren"} adalah ketidakpuasan pada apa yang dikatakan "cukup, dan hanya percaya". Maka harus dihilangkan dengan satu metode melakyukan (re) "kodifikasi-kodifikasi"  terus menerus. 

Cara yang mungkin adalah dengan meminjam (re) "kodifikasi-kodifikasi"  terus menerus melalui system kapitalisme  atau ide  pemikiran Tibor Richard Machan (18 March 1939--24 March 2016) ide pada "negative liberty" atau kekebasan negative, tidak ada hambatan kebebasan, tanpa kriteria atau zona batas atau "kodifikasi-kodifikasi" tertentu. 

Dan kemudian (id) manusia bersifat mekanis tubuh tanpa organ, melepaskan dari semua mekanisme aturan, dan system interprestasi. Konsep ini dekat dengan ide fungsional pemikiran Emile Durkheim atau disebut "social structure that included functionalism" atau ide pemikiran dalam teori social dikembangkan August Comte, Emile Durkheim dan Herbet Spencer.

Pertama (1) Gilles Deleuze, memperkenalkan konsep posmodernisme apa yang di sebuat ["tubuh tanpa organ dan mesin hasrat manusia"], atau pengorganisasian tubuh manusia berdasarkan "pendekatan fungsional" kapitalisme menghasilkan nilai lebih dalam wujud capital (laba, bunga, dividen, royalty, sewa). 

Dengan menggunakan {"analysisschizofren"}, "negative liberty", hasrat manusia, maka apa yang disebut wilayah ["territorial"] diubah menjadi kehendak berkuasa "Nietzsche" atau bawah sadar "pra-oedipain"  sehingga apapun adalah mungkin semua hal. Wujud tanpa bentuk, tanpa batas, dan selalu membongkar diri, melarikan diri melampuai (beyond) organisasi "Nietzsche" (beyond evil and good) atau di sebut "tubuh tanpa organ". 

Ide "tubuh tanpa organ" dapat memungkinkan melompat, berjalan di pinggiran jurang, tanpa ikut dominasi apapun, ketika manusia menghancurkan dirinya sendiri, dibungun pada zona bebas, membuat merevisi (re) kondifikasi-kodifikasi, dan perpecahan pada dirinya sendiri. Inilah dekontruksi maksud, dan makna sebagai idialisme, mesin bergerak bebas tanpa batas territorial.

Kedua (2) Gilles Deleuze, memperkenalkan konsep ["rhizome, dan assembling"]. Metafora Gilles Deleuze tentang ["rhizome"] adalah semua hal dalam realitas dapat dan wajib berkembang biak, menyebar, menyeludup, berpisah, tidak ada pusat pengaturan, tidak memiliki kestabilan selalu bergerak berubah dan menjadi. Pemikiran ini adalah ide Herakleitos dari Efesus bahwa, tidak ada satu pun hal di alam semesta yang bersifat tetap atau permanen. 

Tidak ada sesuatu yang betul-betul ada, semuanya berada di dalam proses menjadi. Herakleitos menyebutnya {"panta rhei kai uden menei"} berarti, "semuanya mengalir dan tidak ada sesuatupun yang tinggal tetap." Kemampuan saling berhubungan saling berhubungan terbuka, dan tidak stabil, dan mudah bergerak. 

Metafora Gilles Deleuze tentang ["rhizome"] menolak totalisasi dalam pemikiran, maka ["rhizome"] sebagai "assembling" untuk menggambarkan ranah social. Makna kata "assembling" berarti bagian realitas saling mengimplikasikan dan bukan dalam bentuk mutlak (niscahya), bersifat kontigent (ketidakpastian mengenai kemungkinan), atau mengandaikan adanya otonomi  kemandirian.

Kedua (3) Gilles Deleuze, memperkenalkan konsep "territorial" atau "Deteritorrialisasi". Konsep ini adalah penyangkalan kembali kepada kondisi awal ("territorial") atau dekodifikasi atau keluar dari territorial wilayah nyaman, misalnya pada ekonomi Kapitalisme adalah upaya membongkar tradisi lama melalui "The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism) oleh Max Weber, atau menista (protes) agama menjadi aliran makna baru. Meskipun kapitalisme ada sisi negative, dan positive nya, kondisi  ini contoh restorasi (re) kondifikasi, kedalam territorial baru " surplus value, dan profit maksimal".

Upaya ["Deteritorrialisasi"] ini pada Gilles Deleuze, dan Max Weber, adalah kemampuan keluar dari tatanan "tidak ikut panutan" supaya dapat menghasilkan sesuatu yang melampaui dari kondisi sekarang. Maka tindakan dan upaya ["Deteritorrialisasi"] adalah membebaskan, dan menjadi lain [hetero], dan menjawab sesuatu yang lain atau menghasilkan mengatasi "cheos'  atau menciptakan kembali diri melalui apa yang harus dipikirkan.****

Daftar Pustaka: Gilles Deleuze, Felix Guattari., 1977., Anti-Oedipus: Capitalism and Schizophrenia., Penguin Group (Canada).

Apollo Daito., 2008.,"Struktur Ilmu Dari Perspektif Posmodernisme, Pendekatan Filsafat Analitik, dan Falsifikasi Dalam Membangun Teori Akuntansi".

___., 2017., Penelitian Fenomenologi: Rehabilitasi Temuan Filsafat Uang: Platon, Aristotle, Kant, Bergson, Weber, Simmel, Haidegger, Lefebvre, Homans, Lacan.

Daftar Pustaka: Apollo Daito., 2018., Studi Estetika Komparasi pada Wangsa Sailendra dan Wangsa Syailendra Untuk Episteme bidang Auditing

___,.2016., Pembuatan Filsafat Ilmu Akuntansi, Dan Auditing (Studi Etnografi Reinterprestasi Hermenutika Pada Candi Prambanan Jogjakarta

___,.2011., Pencarian Ilmu Melalui Pendekatan: Ontologi, Epistimologi, Aksiologi

____., 2011., Model  dekontruksi teori akuntansi: suatu survey pada masyarakat Dayak  Kaharingan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah: laporan penelitian  hibah bersaing

____,, 2014., TEST VALIDITY MODEL AT INDONESIA STOCK EXCHANGE ACCOUNTING THEORY DECONSTRUCTION

___, 2007., Metodologi Penelitian Penyusunan Skripsi/Tesis/Disertasi

___,.2003., Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Earningss Management Serta Penerapannya Dalam Penyusunan Laporan Keuangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun