Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Gadamer: Kebenaran dan Metode (2)

2 Juli 2018   15:29 Diperbarui: 2 Juli 2018   15:36 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hans Georg Gadamer (1900-2002),  menerbitkan ide pada buku dengan judul "Truth And Method", atau ["Kebenaran, Dan Metode"] adalah buku yang akan saya bahas pada tulisan berikutnya. Buku Masterpiece, magnum opus atau great work  karya Gadamer  tahun 1975 dengan judul (Wahrheit und Methode) terbitan kedua  Second, Revised Edition, diterjemah oleh Joel Weinsheimer dan  Donald G. Marshall. Buku asli (Wahrheit und Methode) di terjemah menjadi judul "Truth And Method", atau ["Kebenaran, Dan Metode"].

Maka pada tulisan ke (2) ini saya membahas singkat isi buku (Wahrheit und Methode) buku ini memiliki 3 bagian (part) utama yakni tersebut sebagai berikut:

Part pertama (I) the question of truth as it emerges in the experience of art (Pertanyaan Persoalan Kebenaran Yang Muncul Dalam Pengalaman Seni). Part (II) : the extension of the question of truth to understanding in the human sciences (perluasan pertanyaan kebenaran pada pemahaman  di dalam ilmu-ilmu kemanusian). Dan Part (III),  the ontological shift of hermeneutics guided by language (perubahan ontologis  Hermenutika yang dituntut oleh bahasa).

Bagian 1:  Pertanyaan Persoalan Kebenaran Yang Muncul Dalam Pengalaman Seni (the question of truth as it emerges in the experience of art). Ada dua aspek (a) pemikiran melampaui dimensi estetika, (b) Ontologi Karya Seni Dan Makna Hermeneutika.

Pada bagian pemikiran melampaui dimensi estetika membahas aspek Dimensi astetika transendenal, dengan rincian bahasan pada (1) Tradisi Penting Humanis, unntuk Ilmu humaniora (The significance of the humanist tradition for the human sciences), 

(2) Subjektivikasi estetika dalam kritik Kantian (the subjectivization of aesthetics through the  Kantian critique), (3) Penemuan kembali persoalan kebenaran astetika (retrieving the question of artistic truth).

Pada bagian pemikiran Ontologi Karya Seni Dan Makna Hermeneutika (the ontology of the work of art and its hermeneutic significance) terbagi dalam dua tema yakni (1) permainan sebagai petunjuk bagi penjelasan ontology (play as the clue to ontological explanation), (2) Akibat-akibat  hermeneutika, dan estetika (aesthetic and hermeneutic consequences), dan (3) Retrieving the question of artistic truth atau (merumuskan kembali kebenaran astetik dan kebenaran)

Pertanyaan Persoalan Kebenaran Yang Muncul Dalam Pengalaman Seni (the question of truth as it emerges in the experience of art). Dibahas (I) Tradisi Penting Humanis, unntuk Ilmu humaniora (The significance of the humanist tradition for the human sciences), meliputi bahasan (a) masalah metode  [The problem of method], (b) konsep-konsep humanistic [The guiding concepts of humanism] meliputi : (i) Bildung (culture), (ii) Sensus communis, (iii) Judgment  (pertimbangan), (iv) Taste (selera).

Dimensi yang melalupaui etika  adalah subjektivikasi estetika dalam kritik Kantian (The subjectivization of aesthetics through the  Kantian critique): terdiri dari  (A) Kant's doctrine of taste and genius (dokrin Kant tentang selera, dan jenius), dibahas aspek  (i) The transcendental distinctness of taste (kualitas transcendental selera),  

(ii) The doctrine of free and dependent beauty (Dokrin tentang keindahan bebas, dan bersyarat), 

(iii) The doctrine of the ideal of beauty (dokrin tentang keindahan yang idial),  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun