Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hermeneutika Dilthey [5]

29 Juni 2018   16:16 Diperbarui: 30 Juni 2018   16:34 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilthey (1833-1911), mengkonsentrasikan pemikiran pada ilmu social sebagai [Geisteswissenschaften], Paada tulisan ke (4) ini saya menyajikan lingkaran Hermeneutika dan Pemahaman menurut Dilthey. Term terpenting  pemikiran Dilthey adalah ("makna" = meaning").  Pengertian ("makna") sebagai pemahaman resiprokal esensia dari bagian-bagian dan keseluruhan sebagai lingkaran hermeneutika.

Pada tulisan ke (5) saya akan membahas tentang (pengaruh, dan mempengaruhi) pemikiran Dilthey pada perkembanagan ilmu. Dithey tentu saja dipengaruhi ["Influences"], dan kelajutan pemikiranya akan mempengaruhi filsafat hermeneutika kemudian hari ["Influenced"].  

Sebagimana diketahui sesuai tulisan sebelumnya bahwa proyek utama Dilthey adalah mereparasi pemikiran Isidore Marie Auguste Franois Xavier Comte atau Auguste Comte (1798--1857) tentang episteme ilmu menggunakan pendekatan positivism atau pendekatan universal pada natural sciences (Naturwissenschaften).

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Dithey tentu saja dipengaruhi ["Influences"] banyak pemikiran sebelumnya seperti: ide buku Republic Platon (episteme), Rene Descartes, Imannuel Kant, Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher, Romanistme Jerman, August Bockh, Gustav Droysen, GW Friedrich Friedrich Hegel, J Gottfried Herder, Friedrich A Trendelenburg. Untuk bidang hermeneutika maka Dilthey dipengaruhi oleh mentor utama bapak Hermeneutika modern Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher.

Dithey tentu mempengaruhi pemikiran lanjutan kepada  ["Influences"], misalnya  Georg Simmel, Max Weber, Karl Jaspers, Martin Heidegger, Hans Georg Gadamer, Jurgen Habermas, Franz Boas, Rudulf Steiner, RG Collingwood, Jose Ortega Y Gasset. Tiga orang yang langsung dikaitkan dengan pemikiran hermeneutika yakni Martin Heidegger, Hans Georg Gadamer, Jurgen Habermas. Bahkan dalam tulisan ini saya memperlihatkan kemampuan pengembangan hermeneutika melalui studi etnografi Cilfford Geertz  dengan penelitian Kejawen di Pulau Jaya melalui riset (1960) "The religion of Java. Dan mempengauhi pemikiran Charles Taylor.

Sebagaaimana diketahui struktur sains barat di bagi dalam empat tahapan yakni (a) Ancient Philosophy (Greek, Hellenistic and Roman Philosophy), (b) Medieval Philosophy (Patristic and Scholastic Philosophy), (c) Modern Philosophy, (d) Contemporary Philosophy (20th Century-Postmodernism).

Semua diskurusu ilmu dipastikan ada pada keempat pentahapan ini menjadi dasar keseragaman ilmu-ilmu sosial di sains barat dipakai di kampus-kampus di Indonesia. Yang asli Indonesia tidak ada dan kalaupun ada sangat terbatas memahami hermenutika Indonesia (lama) kecuali dalam budaya tutur langsung secara turun temurun melalui dongeng, motos, rapal, jampe-jampe. Jadi dapat disimpulkan Indonesia memiliki pendasaran ilmu oleh sains barat akibat implikasi empat (4) tahapan ini.

Dilthey tentu saja dipengaruhi ["Influences"], tentu saja berada dipersimpangan jalan antara ilmu romantisme (sejarah pengaruh pada ilmu), dan dokrin ulama Nasrani (teologia). Dilthey telah mencopot jiwa, dan raga hermenutika (khusus teologia) menjadi hermeneutika sebagai konteks umum universal (non teologis), berkat ketekunan akademik sejak Schleiermacher on Language, Religious Feeling, and the Ineffable. Atau Hermeneutics sejak Schleiermacher, Dilthey, Heidegger, dan Gadamer.

Dilthey dipengaruhi ["Influences"], dan berada diantara, dokrin agama (ulama Kristen), dengan  rasionalisme pencerahan seperti pemikiran  Rene Descartes (1596-1650), ide bawan,  menjelaskan konflik antara realitas menjadi dua (Res Extensa dan Res Cogitans), atau dialisme antara Tubuh, dan Jiwa.  Metode keraguan (methodological skepticism)   atau "Cogito Ergo Sum" (aku yang berfikir maka aku ada tentang menyangkal realitas membuktikan tentang adanya diriku. Cara berpikirnya adalah clara et distincta (terang dan jelas). 

Dilthey sebagai ulama Kristen (Pendeta) akan mewariskan 3 buku teks Kantian yang sangat terkenal dalam pemikiran pencerahan Eropa. Kant (1724--1804) mengajukan 2 fakultas akal budi, dan fakultas kesan indrawi:  analitik apriori, sintetik aposteriori, dan sintesis apriori atau  dua pendekatan dialektika konflik antara aprioria posteriori atau pengalaman. 

Jadi segala pengetahuan dapat ditentukan dengan pikiran dan sifatnya universal. Ilmu adalah konflik antara rasionalisme saling berhadapan dengan empirisme.  Filsuf ketiga adalah  Hegel (1770--1831), Dialektika adalah cara berfikir menekankan arti penting dari proses, hubungan,, dinamika, konflik dan kontradiksi cara berpikir yang lebih dinamis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun