Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Heidegger, Hermeneutika Ontologis [11]

22 Juni 2018   19:33 Diperbarui: 22 Juni 2018   20:03 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Martin Heidegger, dan Hermeneutika  Ontologis (tulisan 11)

Pada tulisan sebelumnya (10) ini saya akan membahas "kematian" atau [Ada] menuju kematian [sein zum tode] atau [being toward death]. Maka kata kunci pada tulisan ini adalah "[sein zum tode]".  Maka pada tulisan ke (11) saya akan membahas hermeneutika atau tafsir episteme Heidegger tentang "kecemasan" atau {"Anxiety or Dread (Angst)"}.

Materi ini ada dalam buku  Being and Time, part 5: Anxiety hal 114. ["Anxiety is the philosophical mood par excellence, the experience of detachment from which I can begin to think freely for myself"]. Kecemasan adalah  prinsip umum menciptakan suasana hati atau stimmung dalam pemikiran Heidegger "fundamental mood (Grundstimmung)", anxiety "a shadowy queen amongst moods".

Kecemasan menimbulkan kepekaan dan keperdulian eksistensi manusia atau (Sorge) atau keprihatinan. Maka ada perbedaan ketakutan, dengan kecemasan. Jika ketakutan adalah sesuatu yang dapat diketahui sebab sebabnya, jelas obyeknya. Sedangkan obyek "kecemasan" atau ("angst" atau "anxiety" tidak jelas atau tidak ada (nichten), waktu kapan, tempat, situasi, sesungguhnya penyebabnya tidak ada. Tetapi ketiadaan atau tidak ada apa-apa justru menjadi ancaman yang sangat berbahaya. 

Saya teriingat pada mahasiswa saya kaya, cantik, baik, beriman, akan menikah dengan laki-laki yang sama ganteng, kaya, dan baik. Semua sudah siap, undanganan siap, gedung siap, perusahaan ada milik keluarga, restu sudah ada. Namun pada menjelang hari (H), tiba-tiba perempuan itu memberi tahu saya, dan membatalkan acara pernikahannya, dan batal. Saya tanya alasannya dengan jujur dan muka polos perempuan itu menyatakan tidak ada alasan, dan tidak ada apa-apa, saya hanya merasa "cemas" dan akhirnya membatalkan pernikahan tersebut. Begitu saat kita membeli properti, assets sering kali kita melakukan tindakan pembatalan dengan alasan yang tidak mampu dijelaskan.

Itulah makna konsep pemikiran Heidegger tentang "kecemasan" atau Anxiety or Dread (Angst). Artinya "kecemasan" atau Anxiety or Dread (Angst) keprihatinan  letaknya jauh dibawah tingkat kesadaran (ego cogito), sebagai struktur utama fundamental manusia (Dasein) khususnya keterarahan ["waktu"] pada masa depan yang menggerakkan eksistensi manusia. 

Ini dijelaskan oleh Heidegger dalam (Vorhabe) atau apa yang ada dipikiran, (Vorsicht) atau apa yang dilihat, dan (Vorgriff) atau apa yang ingin diraih untuk ["waktu"] pada masa depan. Penjelasan ini dijelaskan Heidegger dalam cara pemahaman dan interprestasi atau ["Verstehen und Auslegung"]  dalam 3 dimensi: Vorhabe, Vorsicht, Vorgriff.

Bagi Heidegger masalah "kecemasan" atau Anxiety or Dread (Angst), adalah masalah kecil atau besar kurang disadari, atau tidak jelas ini dapat mengancam seluruh eksistensi dan relasi manusia dalam dunia. Perjuangan panjang,  usia, perencanaan yang matang, waktu dan sumberdaya yang dikeluarkan dapat menjadi rentan, hilang, goyah, bahkan menjadi tidak ada. Manusia lain mungkin memberikan definisi saya adalah orang hebat, sukses, materi, jabatan, tetapi bila dihayati tidak demikian adanya atau justru terbalik. Itu semua hanya topeng, dan selubung, pakaian yang ditutupi, semua hidup ada dalam kecemasan eksitensial.

Heidegger  menjelaskan lebih lanjut tentang ("everydayness"), bahwa jika saya tampak pandai bicara, jabatan tinggi, dan pandai menyembunyikan perasaan, maka semua itu adalah selubung permukaan belaka saja. Kebohongan, keangkuhan diri, ketidakjujuran, kebingungan, selubung saya lakukan atau penyembunyian diri, dan ambiguitas adalah representasi "kecemasan" atau Anxiety or Dread (Angst) ada dalam diri saya yang tidak dipahami oleh orang lain.

Heidegger  mengungkapkan bahwa kecemasan ("anxiety") yang sudah saya bangun, karir yang sudah saya peroleh, property kekayaan, kehormatan, kepintaran, kebijaksanaan, relasi yang saya bangun kemudian hilang, tidak bermakna, karena ancaman bahwa yang ada ini akan menjadi hilang, atau bahkan menuju "kematian" atau [Ada] menuju kematian [sein zum tode].

###bersambung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun