"Geist" adalah sumber semua pengembangan, menjadi kesan spirit  keutuhan ditemukan dalam bagian diri individu, dan bagian dari keseluruhan pemahaman, dan keutuhan dipahami sebagai bagian-bagian saling berkorelasi  berinteraksi.  "Geist" pengarang atau penulis tidak dapat dipahami dari penempatan dalam hubungannya denan yang lebih luas dan keseluruhan. Atau disebut sebagai  kesatuan spiritual manusia (Einheit des Geistes).
Maka tugas hermeneutika ada tiga pemahaman: (a) historis atau pemahaman  terkait isi karya, (b) gramatis  terkiat dengan bahasa, dan (c) geistige berkaitan dengan pandangan utuh pengarang dan pandangan "Geist" pada era tersebut. Tiga level ini : historis, gramatis, dan  "geistige" adalah persoalan, bentuk, dan spirit karya.
Tiga hal ini memiliki implikasi yang luas bahwa historis, gramatis, dan  "geistige" sebagai 3 bentuk level pemahaman,dan eksplanasi  (Verstehen und erkleren)  atau  disebutkan "Verstehen" (interpretative understanding) and "erklren" (law-governed explanation). Tiga hal: historis, gramatis, dan "geistige" sebagai (Verstehen und erkleren) menghasilkan bentuk (a) hermeneutika surat, atau Buchstaben de Hermeneutik' (b)  hermeneutika makna atau hermeneutik des Sinnes, dan (c) hermeneutika spirit atau "Hermeneutik des Geistes".Â
Hermeneutika  surat, melibatkan pemahaman bahasa, gramatis, dan konteks factual, dan kondisi historis. Hermeneutika  makna, adalah kemampuan intelektual pengarang, misalnya episteme Kant, berbeda dengan Cartesian.  Atau dapat dipahami pada sejarah literature dalam pemikiran dan ketekunannya epsiteme. Dan ketiga adalah hermeneutika spirit (Grundidee), berusaha memahami ide utama atau fondasi ide, idiologi,  pandangan hidup, world view, keberagaman dan membuka arti kehidupan, dan menemukan kesamaan bentuk dibalik keragaman itu.
Tiga tipe (a) hermeneutika surat, (b)  hermeneutika makna, dan (c) hermeneutika spirit. Maka  Friedrich Ast lebih menekankan pada hermeneutika spirit atau "geistige" maka semua temporalitas dihilangkan, disubordinasikan (lawan) dengan hermeneutika makna (kesadaran) maka dua-duanya berada dalam "Geist" itu sendiri.
Ide lain yang dikemukan oleh Friedrich Ast adalah tentang  ["nachbildung"] atau bentuk replikasi atau reproduksi ulang dengan cara proses kreatif sebagai keseluruhan. Maka ["nachbildung"] adalah novelty dalam pemikiran Ast yang dapat melampaui literasi filologi,dan  hermeneutika teologis.Â
Maka apapun metode interprestasi diperlukan kompetensi "proses kreatif" hubungan antara pengarang, dan peristiwa pembaca, dan akar fundamental pemahaman (Verstehen). Maka hermeneutika (Verstehen) adalah upaya interprestasi dialog, tentang kaidah yang dengannya tanda-tanda dapat dikenali.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H