Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Direktur Baru CIA, Gina C Haspel

23 Mei 2018   13:46 Diperbarui: 27 Mei 2018   02:41 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gina Haspel Sworn In As First Woman CIA Director Despite Torture Claims


Sumber: Get Breaking News Alerts From NDTV.


Direktur  Baru CIA: Gina C Haspel

Dengan dipandu oleh wakil presiden US Wakil Presiden Amerika  Mike Pence, diambil sumpah jabatan dengan mengangkat tangan kanan, dan tangan kiri di atas Kitab Suci,  Gina Cheri Haspel resmi dilantik sebagai Direkrur Puncak CIA atau The Director of the Central Intelligence Agency. Setelah sebelumnya keynote address oleh presiden Donald Trump memuji wantia ini sebagai great women leadership penjaga negara dan mampu mendeteksi keamanan maupun tatanan negara adi daya tersebut.

Gina Cheri Walker adalah wanita pertama dalam sejarah dunia intelijen menduduki puncak jabatan setelah Michael Richard Pompeo sebagai direktur melepaskan jabatan menjadi pembantu  Trump menunjuknya menjadi  The Secretary of State atau  Menteri Luar Negeri US.

Gina Haspel, warga negara bagian Ashland, Kentucky lahir October 1, 1956 (usia 61 tahun) Alumni University of Kentucky, dan lulus mei 1978 pada University of Louisville, jurusan bahasa dan jurnalisme. Gina Cheri Walker menikah dengan  Jeff Haspel, (tentara US), pada tahun 1976, dan bercerai 1985, tinggal di negara bagian Ashburn Virginia.  Gina Haspel tidak menikah lagi, tidak memiliki anak, dan tidak memiliki media social.

Gina berkarir di CIA didominasi pada kantor pusat agensi dan operasi rahasia di luar negeri. Misalnya sejak tahun 1982 bergabung dalam CIA. January 1985 Gina bertugas sebagai agen rahasia (undercover reports officer). Pada tahun 1987-1989 bertugas sebagai agen rahasia  di Ethiopia dan Turkey. Pada tahun  1990-2001 karir terpanjang dijalankan Gina menjadi agen mata-mata rahasia di Europe, dan Eurasia. Pernah juga ditugaskan koordinator intelijen di Azerbaijan tahun 1996-1998. Kemudian pada tahun 2001 hingga tahun 2003 ditarik menjadi deputi Counterterrorism CIA.

Pada tahun 2004 to 2005, Haspel menduduki dalam jabatan Deputy Chief bidang sumber daya manusia, dan  agen rahasia Counterterrorism pusat  di Washington. Haspel pernah bertugas di London, United Kingdom tahun 2009, dan di  New York pada tahun 2011.

Selama berkarir di dunia agen mata-mata dan rahasia pada penugasan diantara October sampai December 2002, Gina Haspel sebagai "National Clandestine Service leadership"   mengemban tugas sebagai intelijen rahasia pada narapidana penjahat di Thailand  dengan sandi "Cat's Eye", basis pelumpuhan kekuatan dan pencegakan Al_Qaeda. Salah satu bagian penugasan akibat serangan teroris pada WTC  11 septembar 2001 yang membunuh 2,996 manusia termasuk 19 orang terorisme.

Pada penugasan di Thailand  kemudian hari menimbulkan kritik pada Haspel akibatnya kasus WTC  11 septembar 2001, maka   Gina Haspel dalam penugasan ini diduga melaku tindakan pelanggaran etika maupun hukum dalam mengintrogasi terduga terorisme bernama dua anggota Al Qaeda Alex Abd al-Rahim al-Nashiri dan Abu Zubaydah.  Haspel diduga kuat melakukan tindakan pelanggaran HAM dan penyiksaan dengan melakukan (waterboarding) atau penyiraman air, memasukkan terduga teroris dalam kotak, dan kehilangan satu biji mata. Dan Haspel diduga  memerintahkan penghilangan barang bukti video dan data rekaman tindakan pelanggaran tersebut.

Karir awal menuju puncak Haspel terjadi pada tanggal  2 February , 2017, kerika President Donald Trump mengangkat  Haspel sebagai Deputy Director CIA, jabatan tanpa memerlukakan fit and proper test oleh senat. Kemudian kurang lebih satu tahun bertugas sebagai deputi, akhirnya pada 13 March  2018, President Donald Trump mengumumkan  pencalonan atau nomiasi Gina Haspel sebagai pempinan puncak sebagai "The Director of the Central Intelligence US".

Maka saat fit and proper test oleh Senat Amerika (DPR), atau "confirmation hearing" pada Gina Haspel menuai tanda tanya dan kritik atas tindakan dan dugaan tindakan  (extraordinary rendition). Misalnya yang kontra dan meminta klarifikasi adalah anggota  Senator John McCain, dan Senator Demokrat Ron Wyden.

Demikian juga anggota DPR Sheldon Whitehouse, Martin Heinrich. Sedangkan yang mendukung nominasi adalah Senator Partai Republik Richard Burr, sangat mendukung nominasi Haspel sebagai Direkur CIA. Senator Richard Burr memuji Haspel sebagai wanita terbaik yang memiliki kompetensi paripurna sebagai pengemban tugas terpenting untuk negara super power tersebut.

Akhir nya pada tanggal 17 Mei 2018, sekalipun tersandung kasus sandi  kode "Mata Kucing", Gina Haspel resmi menjadi "Director of the Central Intelligence Agency" wantia bermata tajam, dan penuh misteri setelah menjalani pemungutan suara dimana 54 Senator menyetujui pengangkatannya dengan 45 yang menolak.

Lalu bagimana sebenarnya telah karakteristik "women leadership" atau Gina Hapsel dalam universalitas kepemimpinannya. Apakah benar aspek antifeminis bahkan misoginis bisa terjadi atau apakah bisa membedakan jiwa kepemimpinan pada ciri-ciri anatomis-biologis.

Maka dengan meminjam analisis psikologi Jacques Marie mile Lacan atau di kenal "Lacan" bahwa "terkutuklah semua laki-laki yang tak mampu melihat Medea  dalam diri setiap perempuan".

Dengan metafora analisis kasus Medea bahwa pendefisian Lacan, hubungan antara jenis kelamin berevolusi di seputar menjadi dan memiliki "falus", bukan penis, tetapi semua manusia memiliki Falus merujuk kepada "hasrat terhadap yang utuh dan lengkap".

Problem kedua adalah  kastrasi berkaitan dengan konsep alienasi dan pemisahan, dan semua manusia ingin kembali mencari keutuhan diri atau kelengkapan diri sama seperti masih dalam kandungan ibunya yang serba lengkap dan utuh. Atau dalam Lacan disebut Jouissance sering diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai  enjoyment (kesenangan). Sama titik ini nilai lebih (surplus value) sama dengan nikmat lebih (surplus jouissance). Kapitalisme menciptakan "kehilangan" dalam dirinya, kehilangan yang memungkinkan  mekanisme pasar berdiri. Bahkan memungkinkan manusia menjadi manusia melalui menjadi subyek hukum maka manusia "rela" berkorban.

Akhirnya saya menyimpulkan ada dugaan kuat alasan dan penunjukan Gina Haspel sebagai "Director of the Central Intelligence Agency" bisa dijelaskan dengan teori Lacan untuk menjelaskan seksuasi adalah  Tragedi Medea  karya Euripides.  Medea, dan Jason ditulis mengambil latar Athena 431 SM.  Demi menikah dengan Jason, Medea telah mengkhianati ayah dan bangsanya, bahkan secara tidak langsung--- dengan menggunakan tenaga Pelia---ia telah membunuh ayahnya  sendiri. Akibatnya, Medea harus rela hidup dalam pengasingan di Korintus bersama suami dan anak-anaknya.

Pada narasi ini kemampuan ["Medea dan Gina Haspel"} adalah identic memiliki kapasitas memutuskan membalaskan sakit hatinya kepada Jason.  Narasi Kuna  Euripides menunjukkan nilai moral dari tindakan ekstrem hanya dapat dilakukan oleh seorang wanita.

Hanya dan hanya wanita yang dapat bertindak melampaui dirinya sebagai  seorang "ibu". Wanita bisa melalukan tindakan tindakan itu. Pada narasi Medea, dan Jason, menjejakkan sebuah contoh   apa artinya menjadi perempuan dengan menanggalkan semua sistem  simboliknya, termasuk simbol sebagai ibu. Melalui tindakan ini "hanya wanita" dan merekah atau keluar dari depresi.

Seluruh dirinya adalah tindakannya.  Setelah tindakan itu, semua kata-kata adalah sia-sia.  Wanita pada ujung tindakannya adalah mampu melakukan tindakan "melampaui" dan mengorbakkan apa yang paling berharga pada dirinya sendiri atau dendam pada kehidupan yang dialami pada mind and body.

Karya Euripides, ditafsir oleh Lacan dapat menjadi salah satu cara pemikiran mengapa presiden Donald Trump dan senat Amerika menyetujui Gina Haspel menjadi pimpinan tertinggi CIA, karena hanya wanita yang dapat  keluar dari tataran  the  Symbolik (atau hanya wanita yang bisa bertindak nekat, menunda, atau bertindak diluar atau melampaui hukum, melampaui akal sehat, nekad, dan bertindak diluar skruktur dirinya) atau berani bertindak menendang keluar diri diluar tatanan hukum budaya etika atau Medea atau Gina Haspel atau Avril Danica Haines dianggap  mampu menendang dirinya ke luar  dari seluruh sistem simbolisasi, yang mungkin menjadi visi dan misi intelligent Amerika pada masa mendatang.***)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun