Tangisan adalah manifestasi kesadaran itu sendiri atau pergerakan transformasi fenomen (yang menampakkan diri). Termasuk bentukan kesadaran historis, idiologi diri. Menangis adalah wujud eksistensial kualitas mutu hidup pada peristiwa yang dialami tubuh, dan jiwa menghadapi dunia yang tidak mampu dinegasikan wujudknya adalah kepasrahan diri dan menangis. Menangis dapat dipahami  sebagai mentrandensi bagi diri sendiri atau upaya membekukan abadi dalam jiwa rasional. Namun pada moment yang sama terjadi gejolak bertentangan, sampai ada kesedian membuka diri menghadapi realitas dunia. Kondisi ini disebut sebagai "self deception".
Jika diamati secara tubuh fenomen yang tampak secara indrawi, maka ada 3 mata, (a) mata dikepala wujud jiwa rohani rasional mampu mengeluarkan air mata, (b)  air mata representasi pada mata isi hati puncak sembah rasa terdalam pada martabat harga diri, dan (c)  air mata representasi pada mata dikaki  symbol hasrat manusia menciptakan perjalanan kedewasan jasmani dengan unsur materi di tanah atau injak bumi.Â
Maka simpulan penelitian {"Imersi program"} Â sampai kepada kesepakatan umum bersama, bila dikaitkan dengan hakekat {"Simbol sama makna berbeda"} alasan manusia menangis:
- Manusia menangis akibat daya (postitif, atau negative) Â pada nilai-nilai kebenaran perjalanan jiwa rasional (virtue value)
- Manusia menangis akibat daya (postitif, atau negative) pada nilai-nilai kebenaran perjalanan harga martabat diri (nama baik heroik)
- Manusia menangis akibat daya (postitif, atau negative) pada  nilai-nilai  perjalanan kebenaran hastrat produksi, reproduksi wujud material duniawi. **)
----oooo---