Menjelang buka, makanan disiapkan dan mangga dikupas. Pas saatnya buka, Jembak minum, lalu mencoba makan mangga. Ternyata rasanya masam. Dicoba mangga yang satu lagi, siapa tahu rasanya manis. Tapi ternyata rasanya tetap masam. Mangga yang ketiga pun rasanya masam.
Jembak mulai naik darah. Besuknya Jembak kembali ke Pasar Besar, komplen ke cacak penjual mangga, sambil bawa ketiga buah mangga kecut yang sudah dikupas.
Jembak: “Cak, Sampeyan itu gimana, ini mangga yang saya beli kok rasanya masam semua.”
Penjual Mangga: “Lho, sabar Dik.”
Jembak: “Lha, Sampeyan kan kemarin bilang mangganya manis-manis, tapi ini kok rasanya masam semua.”
Penjual Mangga: “Lho, sabar Dik.”
Jembak: “Sabar…sabar…, Sampeyan jangan nipu-nipu saya. Hayo ganti dengan yang manis.”
Penjual Mangga: “Hwuadoooh, Diiiik, Sampeyan cuma beli mangga kecut tiga buah terus marah gak karu-karuan sama saya. Lha itu mangga saya tiga karung masam semua, tapi kok saya tenang-tenang saja, gak marah-marah sama Sampeyan.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H