Mohon tunggu...
Weha Tinker
Weha Tinker Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pertanyaan Terbuka kepada Admin Kompasiana

9 Mei 2016   15:19 Diperbarui: 9 Mei 2016   17:23 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tujuan utama seseorang menulis artikel di Kompasiana tentu agar artikelnya dibaca orang lain.

Pembaca akan membaca suatu artikel, bila artikel tersebut dirasa penting dan bermanfaat. Syarat Selain itu, artikel tersebut dipajang di tempat strategis yang mudah dilihatnya.

Bagaimana mungkin seseorang tertarik membaca suatu artikel, yang mungkin sangat penting dan berbobot, bila artikel tersebut tidak kelihatan di tempat pajangan artikel?

Di kompasiana, terdapat beberapa tempat strategis untuk memajang artikel yang bernilai tinggi. Tempat-tempat tersebut diberi kategori: Headline, Nilai tertinggi, Terpopuler, Tren di Google, dan Gres.

Setahu saya, artikel yang sukses ditayangkan, pertama kali akan masuk ke kategori “Terbaru.” Karena laju artikel yang masuk cukup besar, maka artikel yang tidak menarik perhatian pembaca akan mendapat nilai rendah, dan secara sistematis ke urutan yang semakin tidak langsung tampak terpajang, ketika seseorang membuka Menu “Terbaru.” Yang tampak adalah artikel-artikel yang baru masuk tayang.

Artikel-artikel baru tersebut, bila bernasib baik, akan dibaca oleh pembaca, dan mendapat nilai dan komentar. Saat artikel tersebut sudah mendapat nilai dan komentar dalam jumlah tertentu, artikel tersebut akan ditransfer ke kategori “Nilai Tertinggi.” Yang pertama muncul adalah artikel dengan jumlah nilai dan komentar tertinggi.

Setahu saya, lagi, pada saat artikel di kategori “Nilai Tertinggi” tersebut sudah mendapat nilai dan jumlah komentar tertentu, serta jam tayang tertentu, artikel tersebut ditransfer lagi ke kategori “Terpopuler”, atau di kategori “Artikel Pilihan.”

Cara yang sama tampaknya juga diaplikasikan di kategori Headline, Tren di Google, dan Gres.

Jadi, kemunculan artikel di tempat strategis sesungguhnya bisa diprediksi dari seberapa banyak artikel tersebut dibaca dan diberi nilai dan komentar oleh pembaca.

Hanya celakanya, para kompasianer tidak akan pernah bisa memprediksi secara persis bagaimana  nasib artikelnya, dan muncul di kategori apa.

Penyebabnya adalah kategorisasi artikel-artikel tersebut, selain kategori Terbaru, tidak jelas kriterianya. Saya tadinya mengira bahwa penjelasan tentang hal itu ada di “Tutorial Kompasiana” pada Menu “Rubrik”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun