Mohon tunggu...
Oktavian Balang
Oktavian Balang Mohon Tunggu... Jurnalis - Kalimantan Utara

Mendengar, memikir, dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Terasing dan Terpinggirkan, Kisah Komunitas Punan di KM 5 Long Tungu

27 September 2024   09:38 Diperbarui: 29 September 2024   15:25 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ulo Njau Sedang Bersantai (Yayasan Pionir Bulungan)

Dalam menghadapi tantangan ekonomi yang berat ini, solidaritas komunitas bukan hanya menjadi strategi bertahan, tetapi juga menunjukkan ikatan sosial yang erat dan saling mendukung di tengah kesulitan. 

Kerja sama ini sangat penting untuk menjaga kesejahteraan dan kelangsungan hidup mereka, sekaligus menjadi pondasi dalam upaya meningkatkan akses ke sumber daya dan peluang yang lebih baik.

Seorang Nenek Tengah Bersantai di Teras Rumah (Yayasan Pionir Bulungan)
Seorang Nenek Tengah Bersantai di Teras Rumah (Yayasan Pionir Bulungan)

 Kesehatan: Akses dan Kendala dalam Mendapatkan Layanan Kesehatan

Punan Long Tungu menghadapi berbagai tantangan dalam mengakses pelayanan kesehatan, termasuk biaya, layanan, dan fasilitas kesehatan yang terbatas. Meskipun pemerintah daerah telah berupaya mendaftarkan mereka dalam program BPJS, banyak anggota komunitas masih kesulitan dalam mengurus administrasi yang diperlukan. 

Sebagai langkah alternatif, untuk menghindari proses administrasi yang rumit dan biaya pengobatan yang mahal di rumah sakit atau puskesmas, mereka lebih sering memilih pengobatan tradisional atau alternatif. Namun, kurangnya informasi serta jauhnya jarak ke fasilitas kesehatan juga memperburuk situasi, sehingga banyak dari mereka tidak mendapatkan perawatan yang sebenarnya mereka butuhkan.

Sebagai gambaran, untuk mencapai rumah sakit, masyarakat Punan di KM 5 Long Tungu menghadapi tantangan finansial yang signifikan. Mereka tidak hanya harus membayar biaya pengobatan untuk pasien, tetapi juga menanggung biaya tambahan untuk anggota keluarga yang mendampingi selama perawatan. 

Rumah Sakit Umum Daerah terletak di Tanjung Selor, yang dapat dijangkau setelah perjalanan panjang sekitar lima jam. Jika rujukan diperlukan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut di RSUD Tarakan, jarak yang harus ditempuh mencapai satu jam tiga puluh menit lagi.

Seorang Balita di pemukiman Punan (Yayasan Pionir Bulungan)
Seorang Balita di pemukiman Punan (Yayasan Pionir Bulungan)

Situasi ini semakin mengkhawatirkan ketika mempertimbangkan bahwa salah satu kasus memprihatinkan terjadi ketika seorang warga Long Tungu mendapati komunitas Punan yang dirawat di RSUD Tanjung Selor terlunta-lunta di fasilitas kesehatan karena tidak memiliki biaya. 

Dalam konteks ini, dengan dasar kemanusiaan, orang tersebut membantu mereka untuk mendaftar BPJS kesehatan. Penting untuk dicatat bahwa pelayanan khusus bagi komunitas Punan sangat dibutuhkan; pemerintah harus proaktif mendatangi dan mendampingi mereka, mengingat minimnya informasi yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun