Ketua RT 05, Robinson, mengungkap bahwa Meja Panjang dilaksanakan dengan sistem gotong royong melibatkan semua lapisan masyarakat.
Proses yang tampak sederhana tetapi memerlukan kerumitan, seperti pengambilan kayu dan perakitan aksesoris.
Kerjasama ini tetap dijaga dan dihargai hingga kini.
Semua lapisan masyarakat ikut serta dalam gotong royong, dari ibu-ibu yang memasak sejak subuh hingga kaum bapak yang beristirahat di bawah tenda.Â
Dana acara diperoleh dari iuran sukarela masyarakat setempat, menegaskan keterlibatan dan dukungan bersama.
Meja Panjang bukan hanya acara seremonial, melainkan cerminan kekayaan budaya dengan pakaian adat, tarian, dan unsur budaya lainnya.
Desa Pimping, mayoritas penduduknya suku Dayak Uma Lung, berhasil merawat gotong royong sebagai fondasi utama keberlangsungan Meja Panjang.
Acara puncak "Meja Panjang" menyatukan seluruh lapisan masyarakat, memeriahkan jalan raya dengan kebanggaan pakaian adat.
Suara gemuruh gong dan tarian tradisional menyambut kedatangan tamu dari Pemerintah Kabupaten dan Provinsi.
Meskipun kemacetan tak terhindarkan, petugas keamanan menjaga agar acara berlangsung dengan kondusif.