Mohon tunggu...
Oktavian Balang
Oktavian Balang Mohon Tunggu... Jurnalis - Kalimantan Utara

Mendengar, memikir, dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyelusuri Telinga Panjang di Desa Long Beluah, Kalimantan Utara

19 Maret 2024   20:38 Diperbarui: 20 Maret 2024   12:57 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ukiran adat yang berada di Balai Adat Desa Long Beluah (Dokpri)

Bagi Idung, daun sirih dapat membuat fisik dan giginya menjadi kuat.

Idung mengungkapkan, mamaknya telah memasang anting yang terbuat dari logam sedari ia kecil. Jika anting semakin banyak, semakin cantik pula terlihat. Terakhir. ia memiliki 20 pemberat pada bagian kanan dan kiri di daun telinganya. Kini, Idung Usau tidak menggunakan pemberat lagi lantaran kerap tercecer.

Saat ini, kondisi fisik Idung Usau mulai melemah. Ia jarang keluar rumah untuk bersosialisasi lagi. Dahulu, ia kerap membuat sejumlah kerajinan tangan seperti topi tradisional. Kini, aktivitas tersebut pun terhambat karena kondisi matanya tidak seperti dahulu.

Simbol Kecantikan

Idung Usau (Dokpri)
Idung Usau (Dokpri)

Seorang ibu muda yang baru keluar dari dapur tersenyum ramah kepada penulis dan bergabung di tengah keingintahuan penulis terkait kehidupan Idung.

"Nenek tidak pernah memaksakan kepada anak cucunya untuk memanjangkan telinga," Ungkap Sujau.

Sujau (Bukan nama sebenarnya) merupakan cucu Idung Usau. Ia menerangkan, pada zaman dahulu, setiap wanita telinganya diberi pemberat. Telinga Panjang merupakan symbol kecantikan dan kebanggaan suku Dayak Kayan Mapan.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, tradisi itu mulai ditinggalkan. Sujau mengaku tidak tertarik untuk memanjangkan telinganya. Ia lebih suka mengikuti gaya hidup modern.

Penutup

Salah satu gereja di Long Beluah (Dokpri)
Salah satu gereja di Long Beluah (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun