Belum lagi ditambah dengan antrian kendaraan hias yang sibuk mengatur jarak akibat padatnya jalan saat itu.
Syukurnya saya menggunakan sepeda, sepadat apapun jalanan, hal tersebut tidak menghalangi dalam perjalananku.
Nama Bulungan berasal dari sebuah kesultanan yang pernah ada di daerah tersebut, dengan etnis asli Bulungan,Tidung, Dayak. namun, sejauh keberadaannya saat ini, Kabupaten Bulungan dihuni oleh berbagai macam Suku dan Agama yang turut bahu-membahu Kota Tanjung Selor sampai sejauh ini.
Saya teringat seorang dosen saya pernah memberikan sebuah opininya ketika berada disebuah ruangan kelas. " Hanya di Tanjung Selor, masyrakatnya tidak menggunakan bahasa daerah atau logat/aksen sebuah suku tertentu dalam sehari-hari.Â
Saya sepakat dengan pernyataan tersebut, karna, ada sebagian besar kota atau daerah tertentu masih di dominasi dengan menggunakan bahasa daerah .
Artinya, Masyarakat Kabupaten Bulungan, Tanjung Selor Khususnya memgang teguh makna sebuah Kebinekaan yang bersedia untuk menerima kelompok lain sebagai kesatuan tanpa mempedulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa, maupun Agama.