Penari menampilkan Tarian Busak Baku yang mengambarkan kebersamaan, keceriaan ana adi Lundayeh dan tarian ini memiliki makna pengajakan dalam suatu bingkai persatuan untuk mencapai suatu masyarakat lundayeh yang sejahtera.Â
Tarian busak baku juga memberikan tanda dan petunjuk bahwa wilayah yang didiami masyarakat Ludayeh dapat memberi kehidupan serta tanah yang subur ucap pembawa acara.
Masih terbayang senyuman tersebut, musik kolintang yang diiringi para penari berkumandang, kali ini aku hanya berfokus kepada pemain Sape, terdengar mereka mengaransemen lagu Bangun pemuda pemudi Indonesia dengan Gaya mereka sendiri.
Kita Panggil Uyau Moris teriak Pembawa acara,
terdengar tepuk tangan yang meriah oleh semua lapisan masyarakat yang menonton, Uyau Moris merupakan salah pemuda dayak yang aktif mengenalkan dan melestarikan musik sape hingga ke Mancanegara.
Sambil mempersiapkan diri di tengah riuhnya para penonton malam itu, uyau Moris mengajak para penonton untuk mengucapkan salam pembuka dari khas suku dayak yaitu  ADIL KA' TALINO, BACURAMIN KA'SARUGA, BASENGAT KA'JUBATA dan di balas dengan Ucapan ARUS,, ARUS, ARUS oleh para penonton yang artinya Amin, atau juga setuju.