Ada banyak macam contoh pergerakan perlawanan yang di lakukan di belahan bumi ini yang tujuannya untuk membela suatu sikap, gaya hidup, gagasan serta pemikiran dalam bentuk perlawan  yang di lakukan baik secara individu maupun kelompok kepada dunia luas.
Ada berbagai macam contoh pergerakan , seperti : melawan perbudakan, hak asasi manusia, menolak adanya perang dan menciptakan perdamaian, pembodohan, melawan rasisme, perlawanan akan sistem kasta dan ada pula perlawanan yang memperjuangkan kodrat wanita yang lebih tenarnya Feminisme.
Apa itu FEMINISME ?
FEMINISME merupakan satu pergerakan yang didalamnya terdapat sistem gagasan yang disertai dengan praktik politik yang berdasarkan tentang sebuah prinsip kesetaraan antara perempuan dan laki-laki.
Berawal dari kebijakan gereja yang di dasari dari Alkitab yang terkesan menonjolkan sisi maskulinitas yang dimana penulis alkitab yang dominan berasal dari kaum yahudi yang dimana dalam kebudayaan mereka mengistimewakan peran kaum adam. Disebutkan di dalam kitab kejadian, keluaran, 1 raja-raja, 2 raja-raja, yesaya, yeremia, yehezkiel, hosea dan sebagian lagi dari kita perjanjian lama bahwa perempuan di perlakukan secara sewenang-wenang, bahkan sebagian besar mereka beranggapan bahwa perempuanlah yang sebenarnya harus bertanggungjawab yang menjadi awal mula manusia jatuh kedalam dosa yang menyebabkan adam dan hawa di usir oleh Allah dari taman eden.
Dari kebijakan-kebjakan tersebut jelas, sangat menyudutkan kaum hawa pada masa itu sehingga muncul perdebatan dari beberapa filsuf eropa yang menganggap kebijakan tersebut telah mendiskriminasi kaum hawa.
Pada tahun 1837 Charles Fourier seorang aktifis sosialis memperkenalkan kata FEMINISME kepada dunia luas. Awal pergerakan Feminisme ini berpusat di Eropa, namun, setelah John Stuart Mill memperkenalkan  "Perempuan sebagai Subyek"  kepada khalayak luas, ahkirnya pergerakan ini berpindah ke AMERIKA dan berkembang pesat. Disinilah awal kelahiran FEMINISME gelombang pertama. Dengan seiring berjalannya waktu, sejalan terhadap pembrantasan praktek perbudakan, hak-hak kaum perempuan juga mulai di perhatikan dengan adanya perbaikan dalam jam kerja dan gaji perempuan juga diberi kesempatan ikut dalam pendidikan serta hak pilih pada saat tahun 1830-1840.
Dan pada abad ke 19, Feminisme lahir dan mencuri perhatian banyak kaum wanita kulit putih di negara eropa yang mereka sebut sebagai keterikatan ( perempuan) universal ( universal sister hood). Seiring munculnya negara-negara baru yang terjadi pada tahun 1960, perempuan mulai mendapatkan hak pilih dan selanjutnya ikut dalam ranah politik kenegaraan dengan diikutsertakannya perempuan dalam hak suara parlemen yang dipelopori oleh para feminis Perancis seperti Helene Cixous (seorang Yahudi kelahiran Aljazair yang kemudian menetap di Prancis.
Lain eropa, lain pula pergerakan di Amerika serikat, dimana gelombang feminisme di Amerika Serikat justru terdengar lebih keras. sejak terbitnya buku The feminine mystique yang di tulis oleh betty friedan di tahun 1963. Buku ini ternyata menciptakan wawasan baru yang berdampak luas sehingga membuahkan pergerakan yang mendobrak segala macam aspek kehidupan.
Contoh saja, betty frieden membentuk sebuah organisasi wanita yang dikenal bernama National organization for woman ( NOW). Tidak cukup disitu saja, baik di dalam bidang perundangan, tulisan betty fredman berhasil menendang keluar Equal Pay Right ( kesetaraan upah ) dengan itu, kaum perempuan bisa menikmati kondisi kerja yang lebih baik dan memperoleh gaji sama dengan laki-laki untuk pekerjaan yang sama . serta kaum perempuan mempunyai hak pilih secara penuh dalam segala bidang.
FEMINISME LIBERAL
Feminisme liberal ialah pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh dan individual. Menurut pandangan ini, akar ketertindasan dan keterbelakangan pada perempuan sebenarnya disebabkan oleh perempuan itu sendiri. Maka perempuan harus mempersiapkan diri agar mereka bisa bersaing di dunia dalam kerangka "persaingan bebas" dan punya kedudukan setara dengan lelaki. Tokoh yang memperjuangkan aliran ini ialah Naomi wolf, yang memberikan solusi " FEMINISME KEKUATAN" bahwa dengan pendidikan dan pendapatan yang dimiliki perempuan,mereka  bisa mendapatkan kebebasan berkehendak tanpa ketergantungan kepada lelaki.
Namun, bagaimana perkembangan Feminisme di Indonesia saat ini ?
Indonesia merupakan bangsa yang teguh memegang erat aturan adat dan agama, sebagai contohnya di beberapa daerah di Indonesia, masih terdapat ketidaksetaraan gender yang memposisikan kaum ADAM sebagai sosok yang dominan, teratas, dan yang teristimewa sesuai dengan sistem sosial patriaki yang masih dianut oleh beberapa kebudayaan yang ada di bangsa ini.
Budaya tersebut setidaknya sudah mempengaruhi pola pikir masyarakat sosial kita, akibatnya terjadilah ketimpangan akan gender yang berdampak ketidakadilan  baik secara sosial, ekonomi, politik, dan psikologi. Bahkan pola pikir tersebut menciptakan berbagai macam masalah sosial yang terjadi di bangsa ini seperti Kasus KDRT, pelecehan seksual,kawin cerai. Seperti contoh kecil yang marak terjadi di masyarakat, dalam halnya seperti beberapa kasus pelecehan seksual yang sering dialami oleh  kaum hawa, masyarakat luas berasumsi bahwa penyebab utama pelecehan seksual  itu berasal dari si korban itu sendiri, bahwa si korban itu sendiri menggunakan pakaian yang minim sehingga mengundang nafsu birahi dari si pelaku.
Ada pula Raden Adjeng Kartini, seorang tokoh Feminis dan juga pahlawan nasional Indonesia yang berani mendobrak budaya patriaki  yang sarat akan adat istiadat  yang kuat  yang dibenarkan oleh ajaran-ajaran agama yang ada pada masa itu. Yang dimana perempuan selalu mengalami berbagai macam penindasan baik secara fisik maupun emosional.
Di dalam buku "Habis gelap terbitlah terang" Â yang merupakan kumpulan surat-surat yang telah kartini tulis, yang terpengaruh dari buku-buku paham liberal serta erat dukungan dari teman-teman Belanda di masa dia sekolah. Feminisme kartini cendrung menekankan kepada wanita tentang pentingnya pendidikan yang memadai demi terciptanya persamaan derajat antara wanita dan pria.
Feminisme di masa orba
Pada tahun 1954 muncul sebuah organisasi yang awalnya bernama GERWIS lalu berubah menjadi  GERWANI (gerakan wanita Indonesia ) yang dimana organisasi tersebut memperjuangkan kesetaraan gender dan pemberantasan akan buta huruf.
Namun, pergerakan wanita Indonesia tidak bertahan lama, karna telah dibungkam tak berdaya oleh suharto penguasa orde baru dengan alasan semua organisasi merupakan bagian dari keluarga komunis. Pada masa itu, pemerintah orde baru menciptakan sebuah kontrol yang dinamakan KOWANI (kongres wanita Indonesia) untuk menjadi organisasi payung bagi semua kelompok wanita yang terdiri dari organisasi profesional, sosial, keagamaan, sampai organisasi fungsional. KOWANI mendapatkan pengesahan resmi dari pemerintah  dalam Panca Dharma wanita yang secara tidak langsung memberhentikan pergerakan perempuan agar tidak berpartisipasi untuk mencampuri urusan sosial dan politik.
Sejak diberlakukannya kebijakan afirmasi (affirmative action) yang tertuang dalam berbagai undang-undang negara Repubik Indonesia seperti undang-undang pemilihan umum, undang-undang partai poitik tidak sepenuhnya menjamin keterwakilan posisi wanita dalam berbagai macam aktivitas politik di Indonesia. Sekelumit panjang perjalanan perjuangan hak perempuan yang dimana sampai detik ini perjuangannya masih terus berjalan dikarnakan belum maksimalnya pergerakan tersebut dikarnakan kuatnya erat kaitannya bangsa kita memegang teguh agama dan budayanya.
Terima kasih,
Semoga bermanfaat
[Sumber]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H