Pernahkah ketika kamu sedang berada di warung kopi, tempat kerja, tempat perbelanjaan, atau juga di pasar, telingamu mendengarkan lagu lama/baru yang dibawakan oleh penyanyi kover?
Belakangan ini bermunculan para penyanyi cover yang meramaikan pentas jagad industri musik di Indonsesia. Hal tersebut menimbulkan perbincangan hangat di antara para musisi bahkan para penikmat musik. Pasalnya, lagu cover yang mereka upload di Youtube dipergunakan untuk keperluan komersil.
Sebenarnya kalau menurut hemat saya, sebagai mantan anak band yang dulunya sering mengikuti ajang festival band, untuk membawakan lagu musisi idola sebenarnya wajar saja, hal tersebut kami jadikan sebagai batu loncatan untuk mengasah skill musikalitas serta guna menambah refrensi di dunia permusikan.
Setelah cukup mendapatkan pengalaman di dunia musik, saat itulah kita harus menciptakan sebuah karya. karna, bukan musisi namanya bila tidak menciptakan sebuah karya.
Bahkan pada tahun 2003 Â Superman Is Dead dalam single andalanya Punk Hari ini menyebutkan dalam penggalan liriknya "Nyanyikan lagu orang lain dan kau akan terkenal" Â seakan akan meramalkan keadaan yang akan datang, yang di mana akan muncul musisi-musisi yang tak mempunyai karya namun dengan mengkover lagu orang lain mereka malah terkenal bahkan lebih tenar dari musisi aslinya.
Sekarang gini, bila keadaannya dibalik.
Si penyayi kover sekarang sudah memiliki beberapa single yang dia ciptakan sendiri.
Saat dia membuka Youtube dia melihat orang lain membawakan lagunya, bahkan orang tersebut mendapatkan pujian seakan-akan itu lagu ciptaannya, dan parahnya penyanyi kover itu malah tenar ketimbang penyanyi aslinya?
Bagaimana perasaannya?
Seharusnya, para penyanyi kover harus menciptakan satu karya agar mereka bisa merasakan perjuangan dalam menciptakan lagu, agar ke depannya mereka lebih bisa menghargai karya orang lain,
Karena, untuk menciptakan satu lagu saja tidak semudah mengedipkan mata, di mana mereka harus melakukan sebuah "ritual khusus" agar dapat menangkap ide yang masih berterbangan di mana-mana, semua itu membutuhkan sebuah asupan energi yang besar dan waktu yang banyak agar dapat menciptakan sebuah karya yang dapat diterima di masyarakat luas.
Semua kembali ke niat masing-masing.
Tidak ada larangannya untuk mengkover lagu seseorang, dengan catatan tidak ada niat untuk kita mencari keuntungan di dalamnya.
Kehidupan musisi pun tidaklah mudah, mereka pun sama seperti kita, mempunyai kebutuhan yang saya seperti kita, mereka bisa lapar, mereka punya keluarga, anak dan istri, mereka punya kebutuhan dan pengeluaran di setiap bulannya.
Sekian dan terima kasih.
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H