"Kratom dulu lah" ....
Sebuah Anekdot yang sering di ucapkan baik teman, ataupun pengunjung yang datang saat berkunjung ke sebuah kedai kopi.
Tanpa banyak cakap, Kratom segera di buat dengan cara di saring dengan menggunakan metode v60 yang bertujuan agar si penikmat kratom bisa menikmati kratom tanpa ampas dan juga rasa kratom tidak terlalu pahit saat di minum.
Kratom merupakan jamuan kehangatan yang sering di suguhkan kepada teman terdekat, relasi, rekan, yang sudah mengerti dan paham akan manfaat kratom.
"Berapa harganya mas"
Celoteh teman yang baru saja mengenal kratom, segera saya jelaskan bahwa kratom tidak di perjual belikan, kalau mau minum bilang saja, nanti di buatin kratomnya, tidak ada batasan, kalau kamu suka, silahkan.
Kratom mulai di perkenalkan di kedai kopi  ini ketika seorang sahabat karib saya menyodorkan  sebuah oleh-oleh hasil perjalanan dia dari luar kota. Warnanya hijau, ketika di cium, baunya sama seperti bau matcha. Setelah saya menuangkan air panas kedalamnya, saya menunggu bubuk itu mengendap yang dimana warna airnya dan aromanya sama seperti dengan teh.
Perlahan saya minum, rasanya sangat pahit sekali, selang berapa detik kemudian, pertama yang saya rasakan badan saya menjadi ringan, dimana sebelumnya badan saya sering merasakan pegal-pegal, setelah minum kratom rasa pegal itu hilang.tanpa menghiraukan pahit, langsung saja saya habiskan kratom itu beserta ampas-ampasnya.
 Efek yang saya rasakan setelah beberapa menit meminumnya, badan saya terasa ringan, suasana hati saya menjadi agak enakan, tidak mudah lelah, fokus saat bekerja, dan setelah bangun pagi, badan saya pun terasa segar .....
Kratom atau Mitragyna speciosa Korth (Rubiaceae) merupakan tanaman yang sering dijumpai di Asia Tenggara. Tanaman ini dimanfaatkan dalam pengobatan herbal untuk mengobati beberapa penyakit seperti diare, pereda nyeri, batuk, hipertensi, dan lemah syahwat. Mengonsumsi kratom dapat memberikan efek stimulan pada dosis rendah dan efek seperti opiat pada dosis menengah hingga tinggi.
Lalu, seberapa bahaya kah kratom bagi tubuh ini setelah mengkonsumsinya ?
Seperti yang di lansir GridHEALT.id -- Keratom memiliki efek 10 kali lipat lebih berbahaya di bandingkan Kokain dan Ganja,bahkan sebanyak 91 orang di Amerika Serikat dikabarkan meninggal karena overdosis Keratom, yang membuat Badan Narkotika Nasional ( BNN ) resah sehingga mengusulkan kepada kementrian kesehatan agar menetapjan daun kratom ( Mitragyna speciosa) sebagai narkotika golongan 1.
Namun pada kenyataanya ?
Setelah meminumnya berkali-kali, dalam beberapa tahun belakangan ini, tidak ada efek negatif setelah meminum keratom, bahkan kecanduan seperti yang di sampaikan oleh Pihak-pihak terkait.
Setelah sedikit memahami manfaat kratom lewat sumber-sumber yang ada di internet, ditambah dengan mengkonsumsinya secara rutin, saya mendapatkan banyak manfaat untuk tubuh saya pribadi.sontak saya memberanikan diri untuk memperkenalkan kratom sambil mengedukasikan kratom di tengah-tengah lingkaran pertemanan yang belum mengenal tanaman ini.
Lalu,apa tanggapan teman teman saya setelah meminum kratom secara  rutin dalam beberapa bulan belakangan ini?
Beda orang, beda manfaat, beda pula cara mengartikannya, bagi sebagian mereka yang bekerja, kratom membuat mereka lebih fokus akan pekerjaannya mereka,mengatasi rasa lelah sehabis bekerja, sebagian mereka juga berpendapat, kratom dapat menambah gairah sexsual bagi pria, mereka mengatakan durasi mereka saat diranjang semakin bertambah saat meminum kratom.bahkan teman saya yang terkena kanker stadium 2 mengatakan " saya cocok minum ini, bolehkah saya datang tiap hari kesini hanya untuk menikmatinya ?
Bahkan ada beberapa teman saya yang seorang mantan pecandu narkoba mengatakan, rasa ingin memakai narkoba sudah tergantikan dengan adanya kratom ini, bahkan orang tua saya juga merasakan manfaat dari keratom yang di mana kakinya sering merasakan kesemutan di tiap malamnya, tapi setelah mencobanya dia tersenyum sambil berkata, jamu apa ini nak ? kaki dan punggung saya tidak pegal lagi.
Bahkan sumber-sumber yang ada di internet mengatakan bahwa" efek negatif dari kratom dapat membuat perut menjadi mual, keringat berlebih, pusing, menggigil bahkan muntah-muntah, itu benar adanya, saya pernah merasakannya juga, namun penyebabnya bukan berasal dari efek kratom tersebut, melainkan karena kondisi perut yang lagi kosong.itu sebabnya dianjurkan bahwa sebelum minum kratom,kondisi perut harus terisi terlebih dahulu.
Kratom sudah menjadi jamuan khas di kedai ini, saat meminumnya kita menjadi relaxs, cocok di nikmati untuk melepas lelah.
Sempat di perbincangkan di meja kedai kopi ini, beberapa saat bulan belakangan ini, tepatnya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kepolisian Reseor Palangka Raya berhasil mengamankan dua truk bermuatan 12 ton daun kratom yang akan di kirim ke luar negeri,sontak membuat kami para penikmat kratom menjadi was-was, karna sempat tersiar kabar bahwa kratom akan menjadi tanaman yang dilarang pemerintah dan akan di masukkan ke dalam Golongan 1 Narkotika.
Lalu timbullah perbincangan, apa dasar Polisi dan BNN ? padahal di dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tidak ada menegaskan jika Kratom termasuk di dalam golongan Narkotika.
Lantas apa alasan mereka untuk melarang dan menghentikan petani kratom yang sudah menjadikan Tanaman ini sebagai mata pencaharian mereka di tengah merosotnya harga karet saat ini?
Padahal tanaman ini sudah lama di kenal oleh masyarakat sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit dan juga di jadikan sebagai herbal stimulan yang diyakini berkhasiat mendongkrak produktivitas kerja serta mengusir rasa lelah. Mereka biasa mengonsumsi daun kratom dengan cara dikunyah seperti daun sirih ataupun diseduh layaknya teh.
Lalu apa yang harus di takutkan dengan tumbuhan ini?
Dasar apa yang menguatkan bahwa Daum kratom sangat berbahaya ?
Tanaman ini tumbuh subur di hutan Kalbar,Padahal bila di lihat dari sudut pandang ekonomi, keratom dapat mensejahterahkan masyarakat sehingga Negara pun mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan baik dari dalam maupun luar negeri.
Sekian dan Terima kasih
Mohon maaf masih amatir.
Semoga bermanfaat .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H