Mohon tunggu...
Oktavian Balang
Oktavian Balang Mohon Tunggu... Jurnalis - Kalimantan Utara

Mendengar, memikir, dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Minum Pengasih (Minuman Keras) oleh Suku Dayak Bulusu

9 Januari 2020   03:11 Diperbarui: 9 Januari 2020   03:15 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
minum pengasih yang di lakukan secara berpasang-pasangan--dokpri

Bahan dasar minuman pengasih--dokpri
Bahan dasar minuman pengasih--dokpri
Bapak Markus yang kami wawancarai selaku tokoh masyarakat suku bulusu mengatakan bahwa,  selama saya hidup, tidak pernah ada namanya perkelahian atau keributam antar masyarakat yang di sebabkan setelah meminum pengasih, karna suku adat bulusu sangat berpegang teguh dan menjunjung tinggi norma dan hukum adat yang berlaku di tengah kehidupan masyarakat. mereka cendrung mengindari keributan ketimbang di kenakan ketentuan adat yang berlaku.

tradisi minum pengasih selalu hadir di setiap Upacara-upacara adat, baik acara kematian dan acara pernikahan yang wajib di suguhkan untuk para tamu/pengunjung yang datang sesuai dengan ketentuan adat yang di atur di dalam kumpulan Peraturan Adat Dayak Bulusu Kalimantan Timur.

Kebudayaan masyarakat Suku Dayak Bulusu merupakan bagian dari salah satu corak keberagaman budaya yang ada di Indonesia, oleh karna itu kita sebagai warga negara wajib menjaga dan mempertahankan  suatu warisan kebudayaan nenek moyang sehingga menciptakan rasa tanggung jawab untuk tetap melestarikan kebudayaan yang merupakan bagian dari bangsa ini agar anak dan cucu kita kelak masih bisa merasakan adanya kebudayaan tersebut.

Disisi lain, Pemerintah harus benar-benar berperan aktif dalam mempertahankan dan melestarikan kebudayaan guna menjaga klaim dari luar dan juga memperkenalkan ke dunia secara luas tentang wajah sebuah keberagaman bangsa Indonesia.

Sekian dan terima kasih,

Semoga bermanfaat kita semua .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun