BANYAK tempat untuk berakhir pekan di Kota Baubau. Namun untuk tempat yang indah salah sa¬tunya adalah di air terjun Sampa¬rona. Selain tempatnya yang masih alami,udaranya juga sangat sejuk.
STOP. Kendaraan yang dipakai untuk masuk di air terjun Samparona harus ber¬henti di pinggir Jalan Poros Baubau-Pasar¬wajo. Setelah itu kita harus berjalan kaki sekitar 6 kilo meter ke arah selatan Kelurahan Kaisabu Baru, Kecamatan Sorawolio.
Memang cukup melelahkan untuk mencapi air terjun Samparona, tapi kelelahan siang itu terobati dengan keteduhan dan pemandangan di seke¬liling air terjun. Mulai dari bisingan air yang terjun dari ketinggian seki¬tar 50 meter, hingga kicauan burung sekan memecah kesunyian. Itulah Air Terjun Samparona.
Di tempat itu sejenak saya berpikir, rupanya di Kecamatan Sorawolio ini bagaikan “surga”. Meski may¬oritas penduduknya bekerja sebagai petani, namun ternya¬ta menyimpan berbagai jenis keindahan alam yang mena¬rik untuk dijadikan wahana liburan bagi wisatawan pada akhir pekan, khususnya yang menyukai tantangan dengan wisata alam.
Bukan hanya Air Terjun Samparona, tapi berbagai lokasi wisata alam yang me¬narik ada di Kelurahan Kai-sabu Baru. Mulai dari lokasi wisata Gua Kaisabu yang terkenal dengan keindahan¬nya, hutan Pinus Samparona yang dilengkapi dengan per¬alatan autbond.
Namun saat itu lagi-lagi saya dan sejumlah rekan-rekan media masih tertuju pada indahnya Air Terjun Samparona. Di sana rekan-rekan sempat mengambil gambar dari berbagai sisi air terjun. Mulai dari bebukitan hingga di lembah-lembah.
Menurut penuturan warga sekitar, Air Terjun Sampa¬rona telah menjadi salah satu ikon wisata dan sudah terkenal dari daerah terse¬but sejak lama. Terbukti, di hari libur atau pada akhir pekan, selalu banyak wisa-tawan yang berkunjung ke daerah tersebut. “Biasa ka¬lau hari Minggu atau akhir pekan banyak yang berkun-jung ke sini,” tutur Deni, warga Kelurahan Kaisabu Baru.
Sayangnya, akses jalan untuk menuju lokasi terse¬but terbilang masih jauh dari perhatian pemerintah, bahkan boleh dikata belum ada sama sekali. Padahal, rencana pembuatan jalan menuju lokasi air terjun ini sudah sering dikuman¬dangkan oleh pihak-pihak terkait, namun entahlah mungkin itu hanya akan menjadi wacana. Meskipun demikian, khususnya para pecinta alam tidak mau lagi mempersoalkan akses jalan ke lokasi tersebut, yang terpenting adalah lokasi dan keindahannya tetap terjaga.
Untuk menuju lokasi, kita harus melewati per¬jalan yang cukup menan¬tang dan menguras energi dengan menyusuri hutan Sorawolio yang rimbun. Diperjalanan kita akan mulai disuguhkan pano¬rama menarik, mulai dari melewati kebun masyar¬akat dengan hamparan sawah dengan padi yang menguning, hutan pinus yang berjejer nan rapi, sungai-sungai kecil sepa¬njang jalan dengan gemer¬cik air yang khas, hingga melewati lokasi yang dibilang ekstrim karena harus berjalan menuruni tebing yang sangat curam sekitar 10 meter dengan bantuan seutas rotan yang diikatkan di salah satu pohon.
Namun begitu, kelela¬han tersebut selalu terba¬yarkan dengan keindahan alam yang tersuguhkan di tengah perjalan. Sebelum tiba di lokasi air terjun utama terlebih dahulu kita akan disuguhukan berb¬agai panorama menarik, sebagai bukti indahnya anugerah Tuhan untuk manusia lewat alam ini. Salah satunya adalah Air Terjun Kantongara. Air terjun ini memiliki ket¬inggian sekitar 30 meter, dengan susunan batu ka¬pur yang berundak-undak dari puncak hingga kaki air terjun, menambah ge¬mercik derasnya air yang mengalir.
Di air terjun tersebut, para pengunjung bisa mandi-mandi atau sekedar berfoto mengabadikan keindahannya sebelum tiba di lokasi utama air ter¬jun. Dari lokasi Air Terjun Kantongara menuju lokasi utama, masih membu¬tuhkan sekitar 30 menit lagi setelah melakukan perjalan kurang lebih 1,5 jam dari kampung dengan melewati arus-arus sungai kecil hingga kali mati di tengah hutan.
Setelah melakukan per¬jalanan sekitar 2 jam dari kampung, akhirnya kel¬elahan kita akan terba¬yarkan setelah melihat lokasi utama Air Terjun Samparona. Tidak akan teringat lagi curamnya dan sulitnya jalur yang harus dilewati sebelumnya. Se¬muanya seakan terbasuh seiring merendamkan diri di bawah derasnya air ter¬jun yang dingin. Dari jarak 20 meter kita sudah bisa mendengar derasnya ge¬mercik air yang berjatuhan dari tebing tersebut. Apal¬agi semakin dekat, maka akan semakinterasa indah¬nya air tersebut.
Air Terjun Samparona, memiliki tinggi sekitar 50 meter, dengan tiga mata air terjun yang mengalir di sisi kiri dan kanan tebing menambah indahnya pano¬rama air terjun. Di bawah tebing air terjun, terdapat kolam kecil yang dapat di¬gunakan para pengunjung untuk mandi-mandi di ba¬wah derasnya air terjun. Lokasi air terjun itu, diapit gunung pada sisi kiri dan kanan. Ditambah dengan hutannya yang msih lestari dan siulan burung yang memecah kesunyian di tengah hutan, seakan me¬manjakan siapapun yang mengunjunginya.
Air Terjun Samparona, saat ini bukan hanya mena¬rik wisatawan lokal seperti dari Kota Baubau, Kabupat¬en Buton, Busel maupun Daerah di Sulawesi Teng¬gara lainnya. Namun, kare¬na keindahannya, air terjun ini telah menarik wisatawan dari berbagai daerah lainnya di Indonesia hingga turis mancanegara.
Menurut salah seorang wisatawan asal Kota Bau¬bau, Bapak Happy VR Mamonto yang ditemui dilokasi air terjun saat akhir pekan kemarin men¬gatakan, air terjun Sampa¬rona merupakan salah satu air terjun yang terbaik di Sulawesi Tenggara. Menu¬rut dia, Keunggulannya adalah, air terjun tersebut memliki ketinggian yang berbeda dengan daerah lainnya. Bahkan, jika arus¬nya deras, bukan hanya tiga mata air yang akan meman-car, namun dapat mencapai lima air terjun sekaligus dari sisi kiri hingga kanan tebing.
Bukan hanya itu, saat ditemui dilokasi air terjun ia sedang membawa dua orang wisatawan asal Ja¬karta untuk melihat lebih dekat keindahan Air Terjun tersebut.
“Ini saya bawa teman dari Jakarta, mereka ingin meli¬hat langsung keindahan air terjun tersebut,”tambahnya.
Menurut kedua wisatawan asal Jakarta tersebut, kein¬dahan air terjun samparona sangat indah.Dan ia ber-harap wisata alam tersebut terus dijaga kelestariannya.
Bahkan dilain waktu men¬urut Bang Happy sapaan akrabnya, saat membawa wisatawan mancanegara, mereka sangat tertarik dan ingin selalu berkunjung ke Air Terjun Samparona jika datang di Kota Baubau.
“Kalau saya bawa turis, dia selalu bilang Amaz¬ing, Amazing melihat ini,”tuturnya menirukan perkataan wisatawan yang pernah diantarnya ke lokasi tersebut.
Itulah keindahan alam yang dimiliki Kota Bau¬bau, khususnya Kelurahan Kaisabu Baru Kecamatan Sorawolio.Namun begitu, dari sekian wisatawan yang kami temui, hingga penu¬turan masyarakat sekitar hanya satu harapan mereka pada pemegang kebijakan daerah ini yang telah dititip¬kan keindahan alam oleh Sang Pencipta.
Mereka berharap ada tindakan yang nyata dari Pemerintah Kota Baubau untuk mengidentifikasi seluruh Wisata Alam yang ada di Kota Baubau, khususnya di Kecamatan Sorawolio. Selanjutnya melakukan langkah-lang¬kah yang nyata untuk me¬lestarikan dan merawat aset yang dititipkan Tu¬han untuk Kota ini.
Setelah itu semua dilaku¬kan, tindakan yang terakhir adalah bagaimana instansi yang terkait dibantu selu¬ruh elemen yang ada, untuk giat melakukan promosi pariwisata yang dimiliki Kota Baubau agar se¬makin banyak wisatawan yang akan berkunjung, dan itu menjadi daya tarik un¬tuk Kota Baubau yang kita cintai ini. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H