Mohon tunggu...
Bung Baladil
Bung Baladil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pejalan Kaki

'Hidup adalah susunan Kenangan, Oleh karena Itu buatlah Hari-harimu dengan Kenangan Yang Indah, yang akan membuatmu tersenyum ketika mengingatnya di kemudian hari'

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sarman, Buruh Sampah Kota Baubau, Jadikan Barang Bekas sebagai Tambahan Pendapatan

9 Februari 2016   14:18 Diperbarui: 9 Februari 2016   14:54 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Coba bayangkan, kalau tidak ada kita (pasukan kuning, red) biar juga mau bikin apa tapi kota kotor, tidak ada artinya itu sebuah kota," katanya.

Salah stu perhatian pemerintah Kota Samarinda terhadap mereka adalah disetiap akhir bulan, seluruh pasukan kuning diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan turin secara gratis, untuk memastikan keadaan mereka. Bagi yang ditemukan terganggu kesehatannya diberikan waktu yang cukup untuk beristrahat,nanti setelah pulih baru kembali bekerja.

"Disana memang begitu, pemeriksaan rutin tiap bulan, jadi kita tidak ragu dengan kesehatan kita, karena sampah itu, tempatnya ribuan penyakit, dari kulit sampai dalam," ratapnya.

Namun ia sadar, Kota Samarinda Kalimantan Timur, berbeda dengan Kota Baubau Sulawesi Tenggara, tapi ia juga optimis, kalau pemerintah serius terhadap mereka, pasti akan sama keduanya.

Oleh karena itu, hari ini, tidak banyak yang ia minta, mungkin kalau kesejahteraan mereka sadar berbeda daerah Kalimantan Timur dengan Kota Baubau, namun yang selalu mereka harapkan saat ini, perhatian pemerintah terhadap kesehatan mereka juga ketegasan pemerintah terhadap regulasi terhadap waktu pembuangan sampah, agar Kota Baubau menjadi Kota yang bersih dn indah.

 

Baubau, 09 Februari 2016

Bung Baladil 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun