Mohon tunggu...
Balada Akhmad Fajar
Balada Akhmad Fajar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Siapa saya ?... Saya adalah sebuah palu yang lama mengetuk untuk sebuah keputusan dunia yang tak layak di-hakimi oleh siapapun. "Manusia di-bingungkan oleh perkembangan dunia tetapi lupa akan jati diri-nya" "Manis termanis terlarut dalam kemanisan kehidupan" "Matilah matahari hiduplah rembulan"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hanya Aku, Mereka dan Merdeka (tulisan Pertama di Dunia Puisi)

1 Oktober 2014   10:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:50 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di atas belahan tanah ini aku hidup

Di bumi pertiwi ini aku mendaki

Di rahim ibu pertiwi ini aku lahir, aku tumbuh terbawa arus demokrasi

Tak kala aku termenung melihat segerombolan orang mencari keadilan

Suara keadilan kehidupan teriak mewarnai hari demi hari

Terkadang aku tertawa mendengar mereka teriak merdeka

Hembusan air laut membuatku termenung hening penuh ketegaran

Aku merasakan sebuah hal yang berbeda dari negriku ini

Aku merasa bukan orang pribumi

Aku belum merasakan hembusan angin kemerdekaan

Aku terasa terbungkam oleh waktu

Aku dan mereka seakan budak yang selalu diatur. disuruh, ditindas

Aku bisu

Aku tuli

Aku  bisu dan aku tidak bicara

Tanahku kotor

Perang dimana-mana

Teriakan tangis tawa membuatku mati rasa

Hingga aku tak kuasa teriak merdeka dan mereka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun