Mohon tunggu...
Bala Gibran Banyumas
Bala Gibran Banyumas Mohon Tunggu... Penulis - wiraswasta

Isilah Form Pendaftaran Keanggotaan Bala Gibran Banyumas dengan mengisi Google Form berikut: https://forms.gle/K9kVQqspTCFx2unY8

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Harmoni dan Revitalisasi di Ibu Kota Marhaen Banyumas

22 November 2023   03:05 Diperbarui: 22 November 2023   03:32 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : doc pribadi

Dengan sorot mata yang memancarkan semangat revolusi, Konyenk mulai berpidato di hadapan teman-temannya dan juga tokoh-tokoh yang ikut dalam diskusi tersebut.

"Para sahabat yang terkasih, kita hadir di sini bukan hanya untuk mengobrol santai. Kita hadir untuk menggugah dan menggerakkan! Generasi muda adalah kekuatan luar biasa yang bisa membawa perubahan nyata. Jangan biarkan kita hanya menjadi penonton dalam perjalanan bangsa ini!"

Anak-anak muda bersorak, memompa semangat Konyenk yang semakin berkobar.

"Dalam setiap karya seni kita, dalam setiap gerakan kreatif kita, mari sertakan juga semangat kepemimpinan. Kita bisa menjadi pemimpin di bidang apapun yang kita geluti. Kreativitas kita adalah kekuatan, dan itu harus diarahkan untuk mengubah dunia kita menjadi tempat yang lebih baik."

Pak Kusein dan yang lainnya mendukung dengan tepuk tangan meriah. Konyenk melanjutkan dengan penuh semangat, "Kita tidak boleh hanya berharap perubahan dari orang lain. Mari kita menjadi agen perubahan itu sendiri. Pemimpin bukan hanya mereka yang duduk di kursi tinggi, tetapi juga mereka yang berani menginspirasi, memberdayakan, dan beraksi!"

Anak-anak muda itu berdiri, mengangkat gelas mereka sebagai tanda persetujuan. Konyenk melanjutkan pidatonya, "Jangan takut gagal! Gagal adalah langkah menuju kesuksesan. Mari kita bangun panggung besar untuk generasi muda, tempat di mana ide-ide brilian dan inovasi bermekaran. Mari kita jadikan Banyumas, jadikan Indonesia, sebagai panggung utama bagi kita semua!"

Pada akhir pidatonya, Konyenk memandang setiap orang di ruangan itu dengan penuh semangat. Suasana di kedai kopi Banyumas penuh gelegar tepuk tangan dan sorak sorai. Mereka merasa diinspirasi, dan semangat untuk menjadi pemimpin muda yang berdaya terus berkobar di hati mereka. Seiring kata-kata terakhir Konyenk, mereka merasa bahwa suatu revolusi sedang dimulai, bukan hanya dalam seni dan budaya, tetapi juga dalam kepemimpinan yang mampu membawa perubahan besar bagi bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun