Mohon tunggu...
Travel Story Pilihan

Menikmati Wajah Baru Gunung Kelud

10 November 2018   23:37 Diperbarui: 10 November 2018   23:53 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya bukan  orang yang pandai menulis, jadi saya jadikan foto untuk interaksi dengan  orang lain, bahwa ini yang aku lihat dan betapa indahnya ini. Saya pernah mendengar quote diatas dari seorang fotografer, jadi saya memakainya karena menurut saya orang itu sama dengan saya.

Gunung Kelud adalah sebuah gunung berapi di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang tergolong aktif. Gunung ini berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang. Sebagaimana Gunung Merapi, Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. 

Tercatat sejak tahun 1000 M, Kelud telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index (VEI). Letusan terakhir Gunung Kelud terjadi pada tahun 2014. Oke kembali ke laptop ya, disini saya akan cerita pengalaman mendaki Gunung Kelud via Desa Tulungrejo, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. 

Di loket pendaftaran, biasanya akan ditawari ojek untuk menuju pintu  hutan. Nah, pintu hutan inilah tempat kita memulai pendakian. Pendakian Gunung Kelud via Tulungrejo ini terdapat 3 pos, pos 1 terdapat bangunan gubuk sederhana yang nyaman untuk istirahat, begitupun di pos 2. Pos 3 tempatnya rata tapi tidak teralu luas, biasanya para pendaki mendirikan tenda disini sebelum pergi ke puncak. 

Pos 3 dokpri
Pos 3 dokpri
Foto tendaku di pos 3 yang sepi tapi banyak sampah.

Dari pos 3 puncak gunung kelud jelas jika cuaca sedang cerah. Gunung Kelud mempunyai banyak puncak, yang saya tahu Puncak Kelud, Puncak Sumbing, dan Puncak Gajahmungkur. Jalur menuju puncak dari pos 3 lumayan ekstrim, kita akan melewati "punggung naga". Diapit jurang disisi kanan dan kiri, tanjakan dan turunan yang ekstrim. Tenang saja, jalur ini aman karena sudah terpasang tali pengaman. 

dokpri
dokpri

Ini adalah "punggung naga" yang saya katakan tadi, tendaku berada di ujung sisi lancip itu.

Setelah melewati "punggung naga" kita akan bisa melihat wajah baru Gunung Kelud. Sejak letusan tahun 2014 Gunung Kelud banyak berubah, begitupun puncaknya. 

dokpri
dokpri
Yang istimewa dari Gunung Kelud adalah kawahnya. Kawah yang warna airnya bisa berubah ini biasa dijadikan background foto. Untuk menuju kesana kita harus "melipir" ke sisi tebing. Jalurnya sedikit ekstrim, tapi sudah terpasang tali pengaman. 

Spot Instagramable, dokpri
Spot Instagramable, dokpri
Inilah dia Kawah Gunung Kelud yang instagramable. Banyak pendaki yang menginginkan berfoto disini. Tapi tunggu dulu, saya masih mau tunjukan spot foto yang belum banyak orang tahu.

dokpri
dokpri
Puncak Gunung Kelud ini sangat luas, tidak bisa saya bayangkan bagaimana dahsyatnya letusan 2014 silam.

dokpri
dokpri
Puncak yang lancip ini kabarnya sekarang sudah ada jalurnya, tapi jika ingin kesana harus menyewa guide dan membawa peralatan panjat tebing.

dokpri
dokpri
Dengan melipir berjalan di pinggir kawah, kita bisa menikmati pemandangan puncak lainnya.

dokpri
dokpri
Saya seperti berada di New Zeland.

dokpri
dokpri
Yang lancip itu namanya Puncak Sumbing, sebelum letusan tahun 2014 tebing itu dipakai untuk latihan panjat para pegiat alam bebas. Tapi sekarang kabarnya tebingnya rapuh, jadi tidak ada yang berani lagi kesana.

dokpri
dokpri

Meniikmati kawah kelud dari sisi lain.

Jadi, Gunung Kelud adalah tempat wisata yang tepat untuk mengisi liburan, baik libur akhir tahun atau libur tahun baru. Jalur pendakian yang terbilang santai, Gunung Kelud cocok bagi pendaki pemula tapi safety harus tetep jalan. 

Yuk download aplikasi Pegipegi, kalian bisa cari tiket pesawat, kereta api dan juga pesen hotel disana. Ada banyak promo juga. Oh iya kalian juga bisa simak travel tips dari PegiPegi. Jangan lupa follow juga media sosialnya, instagram @pegi_pegi FB: Pegipegi twitter : @pegi_pegi


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun