Minggu, 7 April 2024 -- Diskusi inspiratif bertajuk "Bincang Bersama Puan" kembali digelar oleh komunitas Bakti Puan dengan tema "Perempuan sebagai Katalisator Transformasi Sosial". Acara yang diadakan secara virtual melalui Live Instagram ini menarik perhatian banyak penonton dari berbagai kalangan.
Diskusi ini menghadirkan para narasumber yang berlatar belakang aktivis perempuan, antara lain Yuli Yulianti Isnen yang merupakan seorang Aktivis perempuan dari kota Jakarta dan Fitri Nurlaeli yang merupakan seorang Aktivis perempuan dari kota Bandung, serta di pandu oleh moderator yaitu Riska Efendi yang merupakan Aktivis perempuan dari kota Palu.
Mereka berbagi pengalaman dan pandangan tentang bagaimana perempuan dapat berkontribusi dalam transformasi sosial di Indonesia serta menyampaikan bahwa perempuan adalah pilar penting dalam setiap perkembangan dan regenerasi untuk bangsa.
Dalam diskusi tersebut, para narasumber menjabarkan pandangan mereka mengenai pembahasan peran perempuan dalam menggerakkan transformasi sosial ini bisa melalui gerakan, kepemimpinan, dan kecerdasan intelektual. Selain itu, pada pembahasan tantangan dan hambatan yang masih ada, namun mereka menjelaskan pula disamping hal itu dengan adanya dukungan yang tepat dan kesempatan yang setara, perempuan akan terus memainkan peran penting dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat.
Melalui kolaborasi, edukasi, dan pemberdayaan, perempuan dapat terus menginspirasi dan memimpin transformasi sosial yang berkelanjutan. Inisiatif-inisiatif dan diskusi-diskusi yang mengangkat peran perempuan harus terus didorong agar kesadaran dan dukungan terhadap kontribusi mereka semakin meningkat. Dengan demikian, dunia yang lebih inklusif dan adil dapat terwujud, di mana setiap individu, tanpa memandang gender, dapat berkontribusi secara maksimal untuk kebaikan bersama.
Diakhir diskusi, Riska Efendi selaku moderator menyampaikan kesimpulan dari diskusi tersebut bahwa "Maksud dari perempuan sebagai katalisator transformasi sosial dimana ini hal yang erat dan penting apalagi dizaman digital sebagaimana kita memerankan hidup dan bagaimana untuk berkehidupan selanjutnya".
Sebelum diskusi ditutup, moderator pun memberikan kesempatan kepada para narasumber untuk menyampaikan pesan kepada para perempuan lainnya agar terus termotivasi. Seperti yang disampaikan oleh Fitri Nurlaeli selaku aktivis perempuan dari kota Bandung menyampaikan bahwa "Dari diskusi kita hari ini, bahwa kita perlu pembacaan ulang bahwasanya kita para perempuan itu memperoleh hak yang sama dan kebebasan untuk merealisasikan impian maupun harapan masing-masing. Kita sudah disuguhkan dengan berbagai akses bidang, terutama melalui pendidikan ini bisa menjadi jembatan untuk kita dalam memerankan diri sebagai katalisator sosial.Â
Serta mari sama-sama terus mengkaji isu-isu yang ada, terus belajar dan jangan merasa puas dengan ilmu maupun pengalaman yang dimiliki. Jangan pernah sungkan untuk mendobrak ranah publik, karena kita juga punya kesempatan yang sama diranah tersebut walaupun memang kebanyakan perempuan memilih untuk diranah domestik".
Selain itu disampaikan pula oleh narasumber lainnya yaitu Yuli Yulianti Isnen yang merupakan seorang Aktivis perempuan dari kota Jakarta menyampaikan bahwa "Maju mundurnya suatu negara itu tergantung peran perempuan didalamnya, jika hari ini perempuan dibentuk untuk menjadi investasi peradaban yang baik maka dipastikan regenerasi kedepannya akan lebih berkualitas. Serta jangan pernah membatasi gerak, karena hari ini segala ruang dan akses sudah diberikan kepada perempuan itu sendiri".
Diskusi "Bincang Bersama Puan" ini diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi para perempuan untuk memperkuat komitmen dalam mendorong peran perempuan dalam perubahan sosial di Indonesia.
Penulis : Ervina Rizqi Purwaningrum
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H