Indonesia, sejak kemerdekaan, memiliki prioritas utama dalam pengelolaan dan pengalokasian utang dalam perekonomian. Kesulitan keuangan yang dihadapi pasca kemerdekaan membuat Presiden Soekarno untuk memfokuskan utang untuk menopang defisit anggaran negara dalam pembangunan. Utang kemudian melonjak pada era Presiden Soeharto yang sangat gencar melakukan pembangunan fisik secara periodik (Repelita). Kemudian pada masa Presiden Habibie, utang terus meningkat, tidak lain untuk meneruskan progress pembangunan pasca lengsernya Presiden Soehato. Kemudian mulai menurun pada era Presiden Megawati, hingga kini masa Presiden Joko Widodo yang alokasi utang lebih difokuskan pada pembangunan infrastrutkur. Tabel di bawah ini menunjukkan rasio utang Indonesia terhadap PDB dari masa Presiden Soeharto hingga Presiden Joko Widodo.
Presiden
PDB
Utang
Rasio Utang
Soeharto
955,63
551,4
57,7%
Habibie
1.099,297