Kekalahan Indonesia atas Vietnam  mematahkan rekor 26 tahun tak terkalahkan Timnas Indonesia atas Vietnam dalam gelaran Piala AFF.Â
Adu gocekan dan skill yang terlihat seakan terhenti. Dua gol yang di cetak Vietnam melalui Nguyen Tien Linh pada menit 3 babak pertama dan menit 47 babak kedua memupuskan harapan. Timnas Indonesia gagal mendapatkan gelar.Â
Obrolan santai terkesan serius atas Timnas Indonesia yang hanya mampu menempati juara ke tiga menyisahkan cerita. Dari warung kopi hingga perkantoran. Maupun dari perkampungan sampai terminal, kekalaham timnas menjadi pembahasan.Â
"Wees ajoor. Bantalan gobeees. Kalah mane," ujar seorang kawan sembari menghisap rokok dalam-dalam.Â
Kekecewaan atas penampilan punggawa Indonesia diajang AFF ini dinilai beralasan. Polesan-polesan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang diharapkan bisa membenahi fisik dan skill masih juga belum mampu menjadikan Timnas Indonesia Macam Asia yang disegani.Â
Lantas menjadi pertanyaan? Perlukah Shin Tae-yong mundur.Â
Ada pembahasan menarik yang disampaikan seorang kawan. Aku menyebutnya Adji Batman. Dia secara tegas meminta pelatih Korea Selatan itu mundur.Â
Mundur bukan berarti tak mampu menahkodai Timnas Indonesia. Tapi justru mundur untuk menyelamatkan Tae-yong. Lho kok bisa?Â
Dia memandang Tae-yong perlu diselamatkan agar namanya di kancah Internasional masih dinilai baik. Kekalahan yang terjadi menurutnya bukan karena kualitas Tae-young dinilai buruk tapi lebih pada masalah Sumber Daya Manusia (SDM).Â
Bagi Batman Indonesia tertinggal jauh dengan negara tetangga lainnya seperti Vietnam, Singapura, Malaysia dan Kamboja. Menurutnya selama kompetisi Liga tanah air masih amburadul jangan harap prestasi Timnas menjadi baik.Â
"Prestasi Timnas hanya sebatas mimpi perbaiki dan rombak total federasi. Negara tetangga bisa lebih maju karena federasi sepak bola mereka sehat," terangnya dengan berapi-api.Â
Batman juga menyoroti masalah banyaknya naturalisasi pemain. Buktinya adanya mereka yang telah berganti kewarganegaraan dari WNA menjadi WNI tidak mampu berbuat yang terbaik.Â
"Kita terlalu banyak Naturalisasi pemain..tapi apalah ada Bukti???NOL," katanya.Â
Dia menyebut ada hal mendasar yang membuat Timnas bisa kembali berjaya. Federasi yang sehat dan mengisinya dengan pengurus yang mengerti sepak bola dan mau membangun sepak bola nasional dengan baik dan benar menjadi kunci.Â
"Poinnya itu Federasi (PSSI) yamg mampu membangun sepak bola nasional dengan baik dan benar. Bukan untuk mencari keuntungan pribadi.Â
Membangun kompetisi dengan baik. Menyusun jadwal dengan benar, yang terjadi selama ini tidak demikian," ujar Batman yang juga sering didaulat untuk menjadi pengamat sepak bola oleh beberapa media di Surabaya ini.
Belum lagi pemilihan pemain yang dinilainya tidak selektif juga menjadi indikator. Sebab menurutnya untuk membentuk Kerangka Timnas yang baik, kompetisi usia muda harus dilakukan berjenjang dan harus memberikan kesempatan pemain muda untuk bermain lebih banyak di sebuah kompetisi yang harus ditata lebih apik juga.Â
Terlepas apa yang disampaikan kawan ini terkait persepakbolaan tanah air. Apa yang diutarakan bisa menjadi renungan dan evaluasi bersama. Indonesia tidak boleh berlarut-larut dalam kekalahan. Masih banyak kesempatan dan agenda padat yang menunggu Timnas Indonesia di tahun 2023 kali ini. Namun untik mewujudkan itu perbaiki kekurangan yang ada, agar Timnas Indonesia semakin Moonceeer..Â
artikel ini juga tayang di maenkata.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H