Mohon tunggu...
Benz_Hermawan
Benz_Hermawan Mohon Tunggu... Penjahit - Tukang Jait

Menulislah

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penyakit Mulut dan Kuku Lebih Kejam dari Covid-19?

6 Juli 2022   16:21 Diperbarui: 6 Juli 2022   17:25 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Raya Idul Adha 1443 H tidak lama lagi akan dijumpai. Meski berpotensi terjadi perbedaan dalam penetapan namun hal itu bukan menjadi pembeda.

Muhammadiyah sudah menetapkan Idul Adha 1443 H jatuh pada 9 Juli 2022, sedangkan pemerintah bakal menetapkan Idul Adha 1443 H jatuh pada 10 Juli 2022.

Namun dibalik itu, hari memperingati peristiwa kurban dilakukan Nabi Ibrahim yang mengorbankan putranya Ismail sebagai wujud kepatuhan kepada Allah ini bisa menjadi titik untuk bergotong royong berbagi dengan sesama dengan melakukan penyembelehan hewan kurban.

Pertanyannya bagaimana penjualan hewan kurban tahun ini. Diketahui, belum usai pagebluk Covid-19 yang melanda negeri. Kini masyarakat dihadapkan pada penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). 

Ini seakan menjadi ancaman, bagaimana tidak peternak yang menggantungkan hidupnya dari jualan hewan kurban seperti halnya sapi seakan mengalami kegetiran kembali.

Belum usai akan cerita pandemi Covid-19 dua tahun ini dengan berbagai kisahnya yang berimbas pada semua sektor, kini PMK seolah menjadi "Hantu".

Jika dulu Covid-19 melunturkan tatanan yang sudah ada. Kini cobaan yang bisa dikatakan tidak kalah berat terjadi.

Ketika pandemi Covid-19 menyerang, banyak orang terdampak, mulai himpitan ekonomi, pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga satu persatu kabar adanya saudara maupun tetangga yang meninggal menjadi keprihatinan.

Apa yang terjadi ini seakan terus membombardir dan mengiang diingatan. Mereka dipanggil terlebih dahulu dan didiagnosa terkonfirmasi Covid-19. Masih ingat corong-corong pengeras suara di mushola atau surau sekan bersautan memgabarkan kabar duka cita.

Sekarang kejadian serupa seolah kembali terjadi, entah ini bisa dinamakan pagebluk atau tidak, nyatanya banyak hewan yang mati akibat PMK. Dampaknya pun tidak main'main dan luar biasa, harta benda yang dimiliki para peternak pun ludes habis.

Penyakit ini memang menyerang hewan, tapi di balik itu, manusia juga ikut terdampak. Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) bahkan menetapkan Jawa Timur zona merah PMK. Data Satgas Penanganan PMK per 25 Juni 2022, sebanyak 100.492 ekor hewan ternak sudah terjangkit PMK.

Ratusan ribu itu bukan angka yang kecil, PMK ini seakan menggerogoti secara perlahan, tidak hanya hewan yang kurus kering terus mati. Tapi sang pemilik harus menelan pilu, sudah hewan banyak yang mati. Ada juga sang pemilik ikut meninggal karena semua harta bendanya habis.

"Di desa saya, ada pemiliknya sampai mati. Sapi-sapinya mati semua akibat PMK. Nah dia kan menggantungkan dari sapi-sapi itu, ketika sapi mati dia bingung untuk menghidupi keluarganya. Wong mata pencaharian sudah gak ada. Sampai hutang juga kalau gak salah dulu itu. Tidak lama saya dengar dia sakit dan meninggal. Kok saya rasa ini lebih hebat dari Covid ya. Semuanya tak tersisa," ungkap Pardi warga Gresik, Jawa Timur.

Ya inilah kenyataan yang didapatkan, selentingan PMK lebih kejam dari Covid-19 bisa jadi benar atau juga tidak. Namun praktiknya musibah yang ada juga berdampak segala aspek. Mulai harta benda yang habis hingga kabar duka.

Akibat PMK ini, banyak pedagang hewan kurban juga terdampak. 2 tahun terdampak Covid-19, kini mereka mengalami hal sama. Dagangan hewan kurban yang dijual turun drastis. Di daerah Ponorogo misalnya ada juga yang terpaksa membanting harga jualannya untuk sambung hidup.

Ya kita semua memang sedang di uji. Di balik itu semua, ini mungkin cobaan yang diberikan Allah SWT. Kata orang, sang pencipta sedang memberikan ujian pada hamba nya untuk bisa naik kelas menjadi orang lebih baik.

Selain itu, kejadian ini harus menjadi perhatian, tidak hanya warga masyarakat, buruh sampai petani tapi juga pemangku kebijakan untuk dapat memecahkan masalah terkait PKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun