Mohon tunggu...
Benz_Hermawan
Benz_Hermawan Mohon Tunggu... Penjahit - Tukang Jait

Menulislah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kapan Pandemi Covid-19 Usai? Pengen Sekolah Tatap Muka

17 Juli 2021   21:25 Diperbarui: 17 Juli 2021   21:27 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Pagi itu pukul 7.00 WIb, An Naura namanya sudah bersiap mandi. Ia berujar pada Ibu nya, "Ma aku sekolah ya.

Dari sejak Masa Pengenalan Sekolah,  ia tampak tergugah ketika melihat kakaknya yang harus pengenalan dengan guru dan teman-temannya melalui Zoom.

Selepas mandi ia memakai baju rapi, layaknya anak mau pergi sekolah ia juga tidak lupa memakai kaos kaki dibalut sepatu dan tas dipunggung.

"Berangkat sekolah dulu ya," kata Naura sambil cium pipi mama papanya.

Kalau melihat umur yang hampir menginjak 4 tahun September besok, sebenarnya bisa ia masuk sekolah PAUD. Karena pandemilah dan berbagai pertimbangan Naura belajar dirumah.

Orang tua mengakui, anak sesuai Naura perlu banyak interaksi dengan sekitar dan pengenalan, namun kembali Pandemi Covid menjadikan cukup dirumah saja.

Kembali ke Naura, karena niatnya sekolah. Ia juga memperagakan kursi dan meja yang harus diduduki. Waktu itu ia memilih duduk di kursi meja makan. Ia tidak lupa menaruh tas dan mengambil buku. Waktu dilihat orang tua bukan buku tulis, tapi buku Tilawatil untuk kakaknya ngaji.

Ya namanya anak kecil mungkin pikir Naura yang penting buku. Hehe..

Memang dilihat dari kesiapan untuk bersekolah pada setiap anak berbeda-beda. Apakah anak sudah matang secara fisik, kognitif, sosial, dan emosional untuk mengikuti kegiatan PAUD tersebut? Dapatkah ia berinteraksi dengan anak-anak lainnya? Jawabannya sih menurut orang tuanya siap.

Berbagai tahapan test juga telah dilakukan orang tuannya. Terkait kemandirian, Naura sudah berani mandi sendiri, sikat gigi sendiri, bahkan pakai baju sendiri, meski kadang-kadang kebalik..hehe.

Ia juga cepat berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Tidak jarang terdengar celetukan saling marah-marahan, wong memang anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun