Mohon tunggu...
Benz_Hermawan
Benz_Hermawan Mohon Tunggu... Penjahit - Tukang Jait

Menulislah

Selanjutnya

Tutup

Bola

Euforia Piala Eropa, dari Cerita Bantalan Gobes sampai Jadi Pemersatu Bangsa

14 Juli 2021   18:57 Diperbarui: 14 Juli 2021   19:20 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eforia Piala Eropa, bersorak riang, ada juga gunda gulana ketika tim kesayangan yang didukung kalah. Bak bola bundar menggelinding, 24 tim bersaing ketat untuk menunjukkan taji dilapangan hijau.

Bukan terkait siapa yang jago untuk menunjukkan eksistensi, tapi lebih pada semangat sportifitas. Bagi pecinta bola, gelaran Piala Eropa 2020 juga menjadi penghibur dikala pandemi Covid-19.

Piala Eropa juga sering memunculkan komentator dadakan. Bak layaknya pengamat profesional, sorotan-sorotan tajam nan menukik menjadi bumbu. Tidak jarang umpatan-umpatan muncul tak kalah kesebelasan yang didukung tidak sesuai ekspektasi.

"Untung Belanda gak turu bantalan gobes (tidur dengan bantal sayur col). Aku jago Belanda, Ukraina kalah 3-2. Seneng asyik bisa jadi hiburan," ungkap Devan sebelum jauh gelaran final Italia melawan Inggris berlangsung.

Saya juga sempat berbincang dengan Aji Soko. Arek Suroboyo sapa yang tidak tau dia. Sakben Persebaya bertanding di Gelora Bung Tomo (GBT), suaranya terdengar menggelegar," Akua-Akua, Mijone-mijone, kancang-kacang. Eeh bukan dink, itukan penjual di terminal ya..hehe..

Suara Aji sering terdengar lantang. Ia tukang bengok-bengok alias MC ketika Persebaya bertanding. Bagi Aji Soko, sepak bola bisa menjadi pemersatu bangsa. Bagaimana dari negara berbeda dengan latar belakang karakter berbeda dapat dipersatukan dengan yang namanya bola.

"Sepak bola itu unik, bagaimanaa ribuan orang berduyun-duyun melihat tim kesebelelasannya bertanding. Semua jadi satu tidak melihat kaya, miskin. Tapi sekarang pandemi ya. Notonto di TV juga asyik kok, menurut saya," terang Aji.

Babak demi babak pertandingan Piala Eropa kata Aji saat ini tengah mengisi ruang. Tim-tim yang lolos waktunya menunjukkan jati diri. Duel-duel penuh makna diakuinya akan tersaji untuk menentukan siapa yang terbaik dari yang terbaik.

"Mamang sejak babak penyisian tidak ada kejutan apapun, semua negara kuat maju ke babak 16 besar, Italia, Inggris, Belgia, Swedia, Belanda dan Perancis melaju sebagai juara Grub. Tapi nanti akan seru," ujarnya.

Ada satu pertandingan menarik ada Portugal juara Piala Eropa 2016 bertemu Belgia yang merupakan semi  finalis Piala Dunia 2018. Tidak hanya itu ada musuh bebuyutan yang bertemu yakni Inggris menghadapi Jerman.

Sekarang babak penentu akhirnya terjadi Italia dan Inggris melaju ke Final. selamat buat Italia Azzurii yang berhasil menaklukkan tuan rumah Inggris di pertandingan penuh gengsi laga puncak Partai final Euro 2021 dengan scor 3-2 di drama adu pinalti yang medebarkan.

"Italia ini juga mencoba bangkit dari masa suram di masa lalu. Tentu pertandingan tim besar ini menarik dilihat, bisa taruhan tapi jangan pakai uang ya, hehehe," ungkap Aji.

Sepak Bola Pemersatu Bangsa ini tidak hanya permainan ditengah lapangan. Aji juga melihat sepakbola sarat makna. Dari sportifitas, kekompakan hingga militansi pendukung. Sekarang kita tunggu Garuda Muda tanah air untuk bisa mengarumkan nama Bangsa atas nama INDONESIA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun