Mohon tunggu...
Bakhis Olga Sani
Bakhis Olga Sani Mohon Tunggu... Mahasiswa - student of Sultan Syarif Kasim State Islamic University, majoring in Social Science Education

A Tadris IPS student at Sultan Syarif Kasim State Islamic University class of 2024, committed to studying education and social sciences to become a competent educator. Has an interest in social, cultural, and educational issues, and is active in academic and organizational activities to develop skills and insights.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Penerapan Kurikulum Merdeka dalam meningkatkan kualitas pendidikan

28 Desember 2024   23:29 Diperbarui: 28 Desember 2024   23:38 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BUKAN HANYA BERDASARKAN HASIL UJIAN, MELAINKAN JUGA KETERAMPILAN DAN KARAKTER.

 

3. DAMPAK POSITIF PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA

PENGEMBANGAN POTENSI INDIVIDU: DENGAN FLEKSIBILITAS KURIKULUM, SISWA LEBIH MUDAH MENGEKPROLASI BAKAT DAN MINAT MEREKA. 

KEMANDIRIAN BELAJAR : PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK MENDORONG SISWA UNTUK BERPIKIR KRITIS, KREATIF, DAN MANDIRI DALAM MENCARI SOLUSI. 

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU: GURU DIDORONG UNTUK TERUS BELAJAR DAN BERINOVASI DALAM MENERAPKAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG RELEVAN. 

MENINGKATKAN RELEVANSI PENDIDIKAN : KURIKULUM INI MEMBANTU SISWA MEMPERSIAPKAN DIRI MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL.

 

KESIMPULAN 

KURIKULUM MERDEKA MEMBERIKAN PELUANG BESAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA, DENGAN PENDEKATAN YANG LEBIH FLEKSIBEL, BERPUSAT PADA SISWA, DAN RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN ZAMAN. KURIKULUM INI DAPAT MEMBANTU SISWA MENGEMBANGKAN POTENSI SECARA MAKSIMAL, NAMUN, KEBERHASILAN PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA MEMERLUKAN DUKUNGAN PENUH DARI BERBAGAI PIHAK, TERMASUK PEMERINTAH, SEKOLAH, GURU, DAN MASYARAKAT. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun