Hari ini 1 Januari 2011, termasuk “Hari Keramat”, karena tanggal satu, bulan satu tahun sebelas (satu dan satu), apalagi artikel ini saya mulai tulis jam satu, maka lengaplah dia 1-1-11-1. Karena dianggap istimewa, dan agar mudah diingat, biasayna banyak pasangan yang melangsungkan pernikahan. Di RW lingkungan tempat tinggal saya, ada sepasang insan yang menempuh hidup baru dalam satu ikatan pernikahan pada tanggal yang “keramat” ini.
Angka 1,2, 3 dst ini adalah angka Bahasa Arab, sedang yang dikenal dengan angka Bahasa Arab yang ada di Mdrasah Islam atau yang tertera dalam halaman Al Qur’an bukan angka Bahasa Arab, tapi Bahasa Parsi.Jauh Sebelum itu angka yang dipakai adalah angka Romawi. Karena angka Romawi seperti I, II, III. IV ini lebih sulit untuk menyatakan angka yang banyak misalnya 1 juta (1.000.000), maka dipakailah angka yang kita kenal sekarang secara internasional 1,2,3,4,5,6,7,8,9,0.
Kita patut berterima-kasih kepada nenek moyang kita yang telah mencipatakan angka-angka itu. Sesandainya tak ada angka-angka itu, bagaimana mungkin kita punya no HP yang setiap manusia di bumi ini berbeda, No KTP, No PINATM, dlsb. Dengan angka-anagka itu pula manusia dapat menetukan tahun, bulan, hari, jam, menit dan detik.
Dalam Agama Islam Angka Satu Sebagai Simbol Ketuhanan
Kembali ke judul tulisan, angka satu, banyak digunakan sebagai symbol yang “Ter”. Contoh Allah Yang Maha Esa (Satu), Tiada tuhan Selain Allah. Allah berfirman: Qul, Khuallahu Akhad, Katakanlah, Allah itu Esa, Satu.
Sewaktu Bilal, salah seorang sahabat Rasulullah SAW masuk Islam, seoarang budak berkulit hitam, padahal tuan-nya masih belum memeluk Islam, Bilal dissiksa dengan cara dicambuk sampai luka-luka, lalu tubuhnya ditindih dengan batu besar, lalu diseret di atas padang pasir yang sangat panas, agar meninggalakn agama barunya, Islam. Tapi dari mulut Bilal, hanya ucapan Ahad, Ahad, Ahad (Esa, Satu). Di mata manusia Bilal seperti menderita, padahal Bilal sendiri menyatakan itulah saat yang paling nikmat dalam hidupnya.
Dalam dasar Negara kita, Pancasila, Sila Pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini menunjukkan bahwa, betapa pentingnya peran kekuasaan Allah dalam beridrinya Negara yang terdiri lebih dari 13,000 pulau ini. Memang tanpa “campur tangan” Kekuasaan Allah, Indonesia dengan senjata bamboo tak mungkin dapat merebut Kemerdekaan dari Belanda yang mempunyai senjata yang jauh lebih lengkap.
Dalam ibadah shalat, pahalanya dilambangkan dengan angka 1 (satu), sedangkan ibadah lainnya diambangkan dengan nagka 0 (nol), sehingga bila seorang Muslim mendirikan shalat, maka dia mendapat pahala 1. Bila dia berpuasa, maka nilai pahala 1 itu ditambah satu angka 0, maka pahalanya menjadi 10.Bila dia menunaikan zakat, maka pahalanya menjadi 100. Kalau menunaikan ibadah haji, maka nilai pahalanya menjadi 1.000 dst. Tapi kalau dia tidak shalat, maka ibadahnya hanya terdiri dari deretan angka 0, sehingga nilai ibadahnya nol, walupun ada 100 nol.
Hal ini sesuai dengan hadist Nabi Muhmmad SAW: “Shalat itu tiang agama, barangsiapa menegakkan shalat, berarti dia telah menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkan shalat, berrati dia merobohkan agama”. Shalat juga lah yang membedakan antara seorang Muslim dengan non Muslim. Shalat lah amal yang pertama kali dihisab di Hari Kiamat, Bila sahalatnya baik, maka akan baik pula amal ibadah yang lain. Tapai bila shalatnya rusak, maka amal ibadah yang lain tidak akan diperhitungkan sama sekali”
Pada saat tahyatul awal dan tahyatul akhir ketika seoarang Muslim sedang mengerjakan ibadah Shalat, saat mengucapkan syahadat; “Asy hadu alla ilaha ilalllah”, maka dia menegakkan telunjuknya kea rah depan, sebagai tanda bahwaAllah Yang Maha Esa. Tidak ada tuhan selain Allah.
Angka Satau Dalam Pemerintahan
Dalam Pemerintahan suatu negara seperti Indonesia, yang disebut orang no satu adalah Presiden. Kendaraan resmi Presiden RI yang dipakai Presiden SBY adalah ber nomor polisis Indonesia 1. Di Kementerian, yang disebut nomor satu di Instamsitersebut adalah Menteri-nya, misalnya Menteri Pertanian adalah orang nomor satu di Kementerian pertanian.
Orang nomer satu Amerika Serikat adalah Presiden Barrack Husein Obama. Begitu juga negara-negara lain yang berbetuk Republik, yang dipimpin oleh seorang Presiden, maka Presidenlah yang disebut sebagai nomor satu di Negara tersebut.
Yang agak repot adalah Negara yang mempunyai system Kerajaan yang mempunyai Perdana Menteri seperti Inggris. Orang no satu di Inggris apakah Perdana Menterinya atau Pangeran Charles?. Itulah sebabnya bila di DIY ada Gubernur disamping Sultan, lalu siapa jadi orang nomor satu di Yogyakarta?. Tidak mungkin ada dua Pemimpin dalam satu daerah.
Nomor Satu Dalam Olahraga
Dalam olahraga seperti Olimpiade, setiap negara atau tim atau atlit beruasaha untuk mejadi nomor satu, atau yang terbaik, yang ditandai dengan medali emas. Mereka melakukan pengorbanan yang sangat besar dengan latihan keras bertahun-tahun, bahkan sejak masa anak-anak hanya untuk menjadi orang nomor satu dalam bidang olahraga tertentu. Bukan hanya pengorbanan waktu dan tenaga, tetapi juga biaya yang tidak sedikit.
Baru beberapa hari yang lalu, begitu banyak tenaga, biaya dan perhatian yang dicurahkan ke timnas Sepakbola Indonesia, hanya untuk menjad kesebelasan terbaik di Asia Tenggara melalui Kejuraan Piala AFF 2010. Presiden SBY sempat nonton langsung di Stadion Bung Karno tiga kali saat Semifinal melawan Filipina dan Final leg 2 melawan Malaysia demi mmendukung kesebelasan Indonesia, walaupun akhirnya gagal. Akhirnya Malaysia yang menjadi Nomor satu di Asia Tenggara.
Demikian sedikit “utak atik” tentang angka satu, atau dalam bahasa Inggris disebut One, dalam Bahasa Itali disebut Uno, dalam Bahasa Arab disebut Ahad, dalam Bahasa Jawa disebut Siji atau Sitok atau Setunggal, Bahasa Sunda disebut Hiji, Bahasa Betawi dinamakan Atu, Bahasa Padang disebut Ciyek, Bahasa Palembang disebut Sikok, Bahasa Lampung disebut Sai dan Bahasa daerah lain….(tambhakan sendiri di komentar oleh Komapsianer)…… Oke?
Selamat Tahun Baru
Semoga Tahun 2011 ini lebih baik dari tahun sebelumnya
Depok, 1 Januari 2011
Bakaruddin Is
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H