Mohon tunggu...
Baizul Zaman
Baizul Zaman Mohon Tunggu... Dosen - -

lahir di pulau Muna, Desa Pure, Kelurahan Labunia, Tahun 1988. Setelah tamat Sekolah di SMA 2 RAHA, saya melanjutkan kuliah di STMIK Dipanegara Makassar sampai tahun 2010. Tahun 2013 melanjutkan Studi S2 Bidang Teknik Informatika Universitas Hasanuddin.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Agar Listrik Tak Selalu Jadi Polemik

23 Desember 2017   12:21 Diperbarui: 23 Desember 2017   12:33 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum lama ini pemadaman listrik secara bergilir di Sulawesi Selatan kembali terjadi. Hampir semua daerah yang termasuk dalam jaringan listrik SULSELRABAR mengalaminya, tidak terkecuali Kota Makassar. Tidak tanggung-tanggung, lama pemadaman itu berlangsung hampir satu hari.

Imbasnya, sengkarut persoalan pun mendadak muncul ditengah-tengah masyarakat. Beberapa diantaranya adalah terjadinya kemacetan lalu lintas karena lampu merah yang tidak berfungsi, terganggunya jaringan seluler, mandeknya air PDAM, pelayanan kesehatan yang terhenti serta tidak berfungsinya ATM. Selain itu, kerugian pun dialami oleh para pelaku usaha baik itu skala kecil, menengah ataupun berskala besar.

Pemadaman listrik ini sebetulnya merupakan perkara lumrah yang sering terjadi bukan hanya diwilayah SULSELRABAR, tapi pada hampir semua tempat di Indonesia. Meskipun tidak ada data pasti yang menunjukkan sejak kapan hal ini terjadi, namun sependek pengetahuan yang penulis dapatkan dari berbagai artikel di internet, pemadaman bergilir atau kasus padamnya lampu seperti ini sudah sangat sering terjadi. Apalagi kalau cuaca sedang hujan yang disertai dengan petir dan angin kencang. Tidak jarang, kondisi ini mengakibatkan robohnya pohon serta banjir yang akhirnya merusak jaringan listrik yang ada pada satu titik tertentu atau biasa juga terjadi yang namanya black uot.

Selain itu, persoalan lain yang sering terjadi daya listrik yang disediakan PLN tidak mencukupi kebutuhan masyarakat, terutama di waktu beban puncak. Hal ini tentu saja menjadi salah satu faktor utama yang melanggenggakan tradisi pemadaman listrik bergilir ini. Pertanyaanya  kemudian, sampai kapan persoalan seperti ini akan terus terjadi?

Memahami Sumber Daya Energi Listrik Kita Saat Ini

Tentu kita semua memahami bahwa hampir semua sumber energi yang digunakan oleh pembangkit listrik kita saat ini berasal dari sumber energy fosil seperi minyak dan batu bara. Yang menjadi persoalan adalah, sumber energy ini terbatas atau akan habis pada waktunya nanti. Di Indonesia sendiri banyak yang menyebutkan bahwa energy fosil diprediksi akan mengalami kelangkaan pada tahun 2030. Artinya, kita tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan energy dalam negeri sendiri dan hanya akan mengandalkan impor energy dari Negara lain.

Namun yang menjadi persoalan adalah permintaan akan energy fosil ini di seluruh dunia juga diprediksi akan semakin meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu tiga puluh tahun ke depan. Sementara itu, ketersediaan sumber energy fosil ini semakin terbatas. Sehingga, bukan hal yang mustahil kalau di masa depan akan terjadi krisis energy dan kebutuhan akan energy fosil yang bisa digunakan untuk sumber daya listrik ini tidak akan pernah bisa terpenuhi secara total.

Sebetulnya bisa saja untuk memenuhi kebutuhan akan energy fosil ini dilakukan dengan melakukan eksplorasi besar-besaran di semua lokasi yang berpotensi masih mengandung sumber daya tersebut. Akan tetapi, hal itu akan memicu kerusakan lingkungan yang membawa bencana bagi ekologi, manusia, ekonomi serta peradaban. Sehingga, apabila kita terus mempertahankan cara seperti ini dalam memperlakukan energy fosil maka bisa dipastikan, bukan saja hanya bumi yang akan hancur lebih cepat namun akan membuat siran harapan masa depan generasi masa depan.

Melihat realitas ini, apalagi mengingat kebutuhan manusia akan listrik ini semakin meningkat seiring dengan perkembangan zaman maka bukan hal yang tidak mungkin di masa-masa yang akan datang kita hanya bisa menikmati listrik pada waktu-waktu tertentu saja. Bahkan, mungkin bisa lebih parah dari itu, jika kita tidak bisa segera menemukan solusi dari persoalan yang ada dengan berani mencoba untuk keluar dari kebiasaan lama kita yang hanya menggantungkan diri pada sumber listrik yang tersentralistik. Untuk itu maka kita mesti berupaya menyediakan kebutuhan energy sendiri secara mandiri dengan memanfaatkan energy terbarukan.

Energi Terbarukan Sebagai Solusi

Ada begitu banyak sumber energy terbarukan yang ada di muka bumi ini, seperti: biomassa, panas bumi, energi surya, energi air, energi angin dan energi samudera. Namun dari semua jenis energy ini, energi surya memiliki potensi yang cukup besar untuk dijadikan sebagai pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan energy yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. Apalagi dengan mengingat energy matahari ini hampir tidak mungkin bisa habis karena cahayanya diperkirakan baru akan redup 5 miliar tahun ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun