Memperhitungkan Budget Bikin Dapur Rumah Subsidi

Bikin Dapur Rumah Subsidi type 31/72. untuk lahan bagian dapur rumah subsidi biasanya berupa kosongan, ada yang sudah pakai pondasi ada yang belum, masih berupa kosongan tanah, untuk rumah yang saya booking sudah memakai pondasi.

Perhitungan Bahan Bikin Dapur

Material dasar

A. Bata Ringan

kenapa memakai bata ringan? karena menurut tukang bangunan yang ngerjain rumah yang aku booking, pakai material bata ringan bisa lebih hemat dibanding menggunakan bata merah. 

Ukuran bata ringan 10x20x60 sedangkan bata merah 10x10x20, bisa dilihat dari segi ukuran bata ringan lebih unggul 3x lipat dari bata merah dari segi ukuran, yang akan memengaruhi pada waktu pengerjaan menjadi lebih singkat dan akan menghemat biaya tukang. Harga bata ringan didaerahku sekitar 750.00 perkubik atau setara 83 buah itu katanya bisa bikin dinding ukuran 10mx10m, pakai bata ringan tidak perlu memakai pasir. 

Asumsi untuk dinding dapur Rumah type31/72 Lebar dinding full 5,6 m dan dinding sekitar 2,75. m

Cara hitung:

= 560cmx275cm

= 154.000 cm

Luas satu buah bata ringan:

= 20cmx60cm

=1200cm

Jadi kebutuhan dinding tinggal dibagi saja:

= 154.000/1200

= 129 buah bata ringan

Harga satu bata ringan jika membeli perkubik/per 83 buah @7500:

= Rp.7.500 x 129 = Rp. 967.500

kita bulatkan saja dengan membeli 2 kubik bata ringan yaitu:

= 2 x@ Rp.750.000

= Rp.1.500.000,-.

B. Semen perekat bata ringan

Semen Mortar sebagai bahan perekat harga dari semen ini sekitar 60 -70 rb bisa untuk 10m2.

Kita tulis saja untuk semen 2 sak:

= Rp.65.000 x 2

= Rp.130.000,-.

C. Untuk atap

menggunakan Genteng Suka saja harga perbuah 2000 - 2500. keperluan ganteng permeternya memerlukan 25 buah genteng. Kita kalian saja misalnya: 

luas Dapur: 6mx2m

= 12m 12m x (harga pergenting@2500x25) 

= Rp. 750.000,-

D. Rangka Atap

menggunakan kayu kita budgetkan: 

= Rp.300.000,- .

F. Upah Tukang Bangunan

Biasanya untuk mengerjakan dapur rumah, cukup dengan 2 Orang, 1 orang mandor dan 1 kenek, Upah untuk Mandor Rp.100.000/hari, untuk 1 Orang Kenek Rp.70.000,-/hari, dan biasanya dapat jatah makan 1 x. Asumsikan saja bila pengerjaan dapur 1 Minggu :

1. Upah Tukang Mandor & Kenek perhari = Rp. 170.000,-
2. Makan 1 x  @Rp.15.000 x 2 Orang = Rp. 30.000,-
3. Rokok 1 bungkus = Rp. 20.000,-
4. Total biaya Tukang perhari = Rp. 220.000

Kita kalikan: Rp.220.000 x 7 hari = Rp. 1.540.000,-

Baca Juga: Hati-hati Memilih Tukang Borongan untuk Renovasi Rumah

G. Keramik

Untuk keramik umumnya memakai ukuran 40 cm x 40 cm harga perdus Rp. 50.000,-.tiap dus isi 6 buah untuk luas 1 meter persegi  Jika luas dapur 3 m x 6 m, maka untuk kebutuhan keramiknya kalikan saja :

300 cm x 600 cm = 1800cm

keramik perdus 40 cm x 6 = 1800 : 240 = 7,5 dus keramik, dibulatkan jadi 8 dus.

Keramik untuk tempat cuci piring dan tempat kompor 2 dus keramik ukuran 40x40

10 dus keramik x Rp.45.000,- =  Rp.400.000,-

H. Semen untuk Keramik

Kebutuhan semen untuk keramik luas dapur rumah subsidi rata-rata 2 meter x 6 meter atau luas 2 m x 6 m = 12 meter adalah 2 sak semen. Harga untuk satu sak semen adalah Rp.65.000, jadi 2 sak semen:

= Rp.65.000 x 2

=  Rp.130.000,-

I. Pasir

Untuk kebutuhan pasir biasanya membeli dengan ukuran 1 mobil kolbak yaitu Rp.250.000,-/kolbak.

J. Lain-lain

Lain-lain disini tentu untuk pengerjaan bangunan banyak hal yang dibutuhkan seperti paku, fee pengantaran, tambahan alat-alat bangun, kita asumsikan Rp. 250.000,-.

Note : Semua perkiraan kalkulasi harga disesuaikan pada harga Material tahun 2019

Kebutuhan Material untuk Dapur Rumah Subsidi

No. Material Budget    

1.  Bata Ringan 2 Kubik 1.500.000
2. Semen khusus Bata Ringan 2 Sak  130.000
3. Genteng 300 buah 750.000
4. Kayu untuk Atap Genteng  300.000
5. Keramik 10 dus 400.000
6. Upah Tukang  1.540.000
7. Semen untuk Keramik 130.000
8. Pasir  250.000
9. Lain-lain 50.000

TOTAL   Rp. 5.250.000,-

Mungkin sekian referensi memperhitungkan Budget Bikin Dapur Rumah Subsidi, semoga bermanfaat untuk anda.

Baca Juga: 3 Tips Hemat Membangun atau Renovasi Rumah agar Dompet Tidak Jebol