Mohon tunggu...
Muhammad Baitus S.
Muhammad Baitus S. Mohon Tunggu... Penulis - Guru Swasta

Bapak-Bapak yang menjadi Seorang Guru dan Seorang Suami

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sujud Sepuluh Terakhir

1 April 2024   23:58 Diperbarui: 2 April 2024   00:00 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sujud, foto by : Republika. Id

Malam ini sujudku mulai melemah, 

Lutut ini seraya ingin patah, 

Menyebut asma-Mu kumulai pelan, 

Bibir ini terasa seperti sariawan. 

Ada apa ini? 

Apakah setan terlepas, 

Menemani kita, 

Atau menyamai, kita?

Entah! 

Kemarin, 

Malam begitu malam ku bersujud, 

Dengan rasa semangat ku bersujud. 

Sekarang, 

Malam begitu malam ku bersujud, 

Dengan rasa malas, lemah

Bibir pun terdiam kaku. 

Ya Allah, aku pasrahkan padamu, 

Hidayahkan, hatiku, pikiranku dan tubuhku, 

Semakin dekat denganmu, 

Di sepanjang sepuluh terakhir Ramadhan, 

Hanya engkau yang mampu membolak-balikkan hati. 

Kraksaan, 1 April 2025

Muhammad Baitus S. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun