Purbalingga (26/11/21) - Vaksin COVID-19 pertama kali disuntikkan kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo pada 13 Januari 2021 yang disusul oleh pejabat negara, tokoh agama, dan masyarakat lain. Dilansir dari CNN (2021), sasaran vaksin tahap pertama adalah bagi mereka yang bertugas sebagai tenaga kesehatan ataupun mahasiswa yang menjalani pendidikan profesi kedokteran. Tahap kedua ditujukan bagi petugas publik serta lansia. Lalu tahap ketiga ditujukan bagi masyarakat rentan dan tahap keempat ditujukan bagi masyarakat dan pelaku perekonomian.
Terhitung sampai 26 November 2021, data dari Kemenkes (2021) menyebutkan bahwa jumlah masyarakat Indonesia yang sudah melakukan vaksin dosis 1 sebanyak 65,25% sedangkan yang sudah melakukan vaksin dosis 2 adalah 43,65%. Dilansir dari situs Covid19.co.id, menyatakan bahwa pemerintah Indonesia menargetkan 70% masyarakat Indonesia sudah melakukan vaksinasi dosis 1 di akhir Desember 2021 mendatang.
Meskipun kegiatan vaksinasi gratis dan massal sudah digalakkan oleh pemerintah sekitar bulan Mei yang lalu, tetapi tidak semua masyarakat mau melakukan vaksinasi karena beberapa alasan. Ada beberapa golongan orang yang enggan melakukan vaksinasi karena takut kepada jarum suntik, takut kepada efek dari vaksin, dan ketakutan ini banyak dialami oleh masyarakat tua. Terlebih pernah adanya berita hoax mengenai efek samping dari vaksin yang semakin menambah ketakutan masyarakat. Selain itu, berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di sekitar rumah tempat tinggalnya, banyak warga yang belum melakukan vaksinasi dikarenakan ketakutan efek setelah vaksinasi.Â
Hal tersebut mendorong diadakannya program kerja KKN Tematik Percepatan Vaksinasi di Desa Kradenan, khususnya bagi ibu-ibu RT 02/02 terkait edukasi KIPI, pentingnya mentaati 3M meskipun sudah divaksin, dan pentingnya dilakukan vaksinasi. Sosialisasi ini dilakukan pada tanggal 7 November 2021 dan dihadiri sekitar 17 orang warga. Dalam sosialisasi ini, penulis menjelaskan mengenai manfaat vaksinasi misalnya dapat menurunkan risiko terkena COVID-19, menurunkan risiko kesakitan akibat infeksi COVID-19, dan manfaat lain misalnya dapat digunakan sebagai syarat melakukan kegiatan perjalanan ataupun syarat hal lain.Â
Selain itu, dilakukan juga sosialisasi mengenai KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi). KIPI adalah hal yang normal setelah divaksin dan dapat hilang dengan sendirinya. KIPI dapat diminimalisasi efeknya dengan cara istirahat, menggunakan obat penurun panas, mengompres bagian suntikan, dan jika KIPI bertahan lebih dari 2 hari maka dapat menghubungi tenaga kesehatan terkait.Â
Selain sosialisasi mengenai vaksinasi dan KIPI, penulis juga melakukan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga protokol 3M meskipun sudah divaksin. Salah satu hal yang digarisbawahi penulis dalam sosialisasi ini adalah perlindungan optimal setelah vaksin baru optimal setelah 14 hari atau 1 bulan setelah mendapatkan vaksin dosis kedua. Hal ini menjadi catatan bersama, meskipun sudah divaksin dua dosis, tapi harus tetap menerapkan protokol kesehatan karena alasan tersebut.Â
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, terdapat respon dari beberapa warga yaitu mereka belum melaksanakan vaksinasi karena adanya ketakutan pada jarum suntik, malas vaksin karena harus mengantre, atau pun ketakutan vaksin bagi ibu menyusui. Adanya sosialisasi ini diharapkan masyarakat tidak takut mengenai KIPI dan tetap menerapkan protokol 3M berupa mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker meskipun nantinya sudah divaksin. Selain melakukan sosialisasi kepada warga RT 01/02 Desa Kradenan, Purbalingga, penulis juga menempelkan poster di tempat umum dan membagikan poster tersebut ke grup WA Karang Taruna.
Referensi:
https://vaksin.kemkes.go.id/#/vaccinesÂ
https://covid19.go.id/p/berita/pemerintah-kejar-target-70-populasi-indonesia-mendapat-vaksinÂ
Penulis:
Baiti Rahma Asy-Syifa (Mahasiswa Teknologi Pangan/FPP 2019)
Dosen Pembimbing:Â
Dr. dr. Sutopo Patria Jati M.M, M.Kes.
Drh. Siti Susanti, MSc., PhD.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H