Lalu dalam aliran model evaluasi yang digunakan yaitu dengan cara essay. Dengan memberikan evaluasi dengan model seperti ini, mampu mengetahui seberapa pemahaman para peserta didik terhadap materi yang diajarkan, dan dengan cara ini dapat memberi kesempatan peserta didik untuk menjawab pertanyaan dengan bahasa yang ia mengerti.
Selanjutnya, saya akan menjelaskan tentang tokoh – tokoh yang sangat berperan dalam aliran ini, yang pertama yaitu Plato. Plato merupakan murid dari Socrates. Dan semua pemikiran plato tentang aliran ini itu berdasarkan ajaran yang diajarkan oleh Socrates.
Plato berpendapat bahwa ide adalah suatu realitas yang sebenarnya dari segala sesuatu yang ada di alam semesta. Dan ide itu bukan sekedar gagasan yang ada di akal pikiran manusia namun ide merupakan realitas yang sebenar – benarnya.
Yang kedua yaitu madzab Elea, madzhab ini mengajarkan bahwa sesuatu yang ada itu hanya satu, dan tidak berubah – ubah. Dan apa yang dilihat oleh indra manusia itu hanyalah rupa/ bentuknya saja, karena sesuatu “yang ada” hanya dapat diketahui melalui pikiran manusia saja.
Yang ketiga, yaitu Hegel, yang bernama lengkap George William Fredric. Seorang filsuf Jerman yang sangat terkenal. Pemikiran ia tentang aliran ini yaitu ia menganggap bahwa ide adalah sesuatu yang tidak terbatas.
Baca juga : Materialisme dan Pemikiran Tokoh-tokoh Materialisme Pendidikan Filsafat
Dan sesuatu yang terbatas berarti tidak meiliki eksistensi didalamnya. Dan Hegel merupakan tokoh yang mengagas metode dialektika.
Selanjutnya yaitu Immanuel Kant, ia merupakan filsuf yang berasal dari Rusia. Immanuen Kant terinspirasi oleh Hegel dalam pemikirannya.
Ini berawal dari pemikiran Hegel yang mencetuskan teori dialektik, sehingga Kant mencetuskan pure reason (sifat bawaaan manusia dalam dunia pengetahuan disamping dari orang lain ), practical reason (berperilaku sesuai prinsip yang rasional), dan moral judgement.
Selanjutnya yaitu David Hume. Ia adalah filsuf dari Scotlandia. Pemikirannya tentang filsafat yaitu ia menyatakan bahwa semua kebenaran dari realitas itu dapat diperoleh melalui berbagai pengalaman yang dialami oleh manusia.
Yang terakhir yaitu Al – Ghazali. Bernama lengkap Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Muhammad Al – Ghazali, dilahirkan di Thusi, yang bergelar Hujjatul Islam.