Tak cuma sosialisasi yang keluar ruang seminar lalu dilupa, merdeka belajar ini lantas memilih sekolah mana saja yang akan dijadikan sekolah binaan (role model) dari sebuah penerapan kurikulum. Nantinya, sekolah binaan ini akan memberikan contoh terbaik mengenai penerapan Kurikulum Merdeka sehingga sekolah terdekat bisa belajar dari tutor sebaya maupun mengikuti arahan dinas terkait penerapan Kurikulum Merdeka.
Sampailah pada titik ini di mana MAN 2 Aceh Barat menjadi madrasah binaan Kurikulum Merdeka. Pelatihan online melalui aplikasi PINTAR Kementerian Agama, pelatihan di tempat dengan tutor profesional, dan monitoring dari lembaga yang telah ditunjuk untuk penerapan merdeka belajar ini.
MAN 2 Aceh Barat tentu sudah siap untuk merdeka belajar sesuai arahan dari Nadiem Makarim. Kementerian Agama bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pembinaan khusus untuk sekolah-sekolah role model ini yang akan menjadi panutan untuk sekolah lain. Tentu tidak mudah namun harus dipatuhi sebagai sekolah binaan yang ke depan tetap akan menerapkan Kurikulum Merdeka.
Di masa mendatang, satu persatu sekolah atau madrasah akan menerapkan Kurikulum Merdeka agar anak-anak merdeka belajar sesuai keinginan. Meskipun, tetap mengacu kepada kesuksesan dalam kebebasan belajar ini.
Kementerian Agama (dalam hal ini) terus berbenah meskipun tertinggal selangkah dari Dinas Pendidikan (SMA) yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka sejak tahun lalu. MA dan MTs tak lain sasaran kerja dalam menerapkan merdeka belajar lebih cepat, praktis dan dinamis seiring waktu. Satu harapan dari pembinaan ini bahwa merdeka belajar cepat sampai ke sasaran.
Kenapa penting sekali pembinaan Kurikulum Merdeka? Merdeka belajar tidak semudah yang diimpikan atau dipromosikan di media sosial. Penerapan merdeka belajar dari kelas bawah sampai atas seyogyanya dilakukan bertahap, terstruktur, dan berdinamika baik agar tepat sasaran.
Pelatihan dan binaan bagi sekolah binaan lantas mengubah pola pikir guru yang selama ini hanya tahu mengenai merdeka belajar sepintas lalu. Pelatihan yang berpusat ini mengarahkan guru kepada tujuan akhir dari kurikulum merdeka. Binaan di sekolah juga bertujuan mengantarkan siswa-siswa agar tidak salah jurusan ketika di tingkat MA maupun masuk kuliah nanti.
Kaprah 'salah jurusan' masih berlaku hingga kini. Maka dengan merdeka belajar tidak ada lagi salah jurusan karena anak-anak selain dibebaskan memilih pelajaran juga punya pandangan dan wawasan luas terhadap jurusan apa yang dituju saat kuliah nanti.
Tugas guru dalam merdeka belajar ini tidak lagi mengajar semata namun membina dan membimbing anak-anak ke arah mana mereka berjalan nanti. Di satu sisi, tugas guru memang sudah sangat sulit tetapi dengan ketekunan, kepekaan, dan keuletan semua pasti berhasil. Saya sudah memberi contoh dengan lulusnya Nurfaizah di Pendidikan Dokter dan menerima KIP Kuliah, tak lain bukti nyata dari kerja keras selama di bangku sekolah.