Mohon tunggu...
Bai Ruindra
Bai Ruindra Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger

Teacher Blogger and Gadget Reviewer | Penulis Fiksi dan Penggemar Drama Korea | Pemenang Writingthon Asian Games 2018 oleh Kominfo dan Bitread | http://www.bairuindra.com/ | Kerjasama: bairuindra@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

A Taxi Driver, Film Korea yang "Selalu" Berduka Meski tentang Cinta

13 Februari 2019   15:53 Diperbarui: 13 Februari 2019   16:54 5204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya, tema film ini cukup berat tetapi karena berangkat dari sudut pandang yang berbeda, menjadikannya begitu ringan dan enak dinikmati. Man Seob hadir sebagai sosok yang santai, kadang-kadang emosional, tetapi bisa membuat tawa di beberapa scene.

  • Buil Film Awards ke-26
  • Fantasia Internasional Film Festival ke-21
  • Grand Bell Awards ke-54
  • Korean Association of Film Critics Awards ke-37
  • The Seoul Awards 
  • Asian World Film Festival ke-3
  • Blue Dragon Film Awards ke-38
  • Director's Cut Awards ke-17 
  • Korean Culture & Entertaiment Awards ke-25
  • Korea World Youth Film Festival ke-17
  • Korean Film Producers Association Awards

Pesan Moral yang Tersirat

Artinya; setiap orang tua akan memberikan yang terbaik untuk anaknya dan selain itu jangan mudah tergiur dengan materi berlimpah!

Pesan moral yang pertama ini mungkin bagian terpisah dari kunci sejarah seorang sopir taksi. Tetapi, pesan ini tersampaikan kepada penonton melalui kegusaran hati Man Seob dan keegoisannya ingin segera kembali ke Seoul untuk menemui putrinya, setelah melihat konflik tak terselesaikan di Gwangju. Man Seob menggambarkan, tiada orang tua yang rela melukai anak-anak mereka.

Tergiur dengan uang adalah hal yang manusiawi. Apalagi, saat kebuntuan melanda maka tiada cara untuk berpikir jernih dan apapun akan dilakukan untuk 'meneguk' bahagia. Man Seob 'mencuri' start sopir taksi pesanan karena sebuah sepatu -- materi. Kemudian, karena materi menggiurkan itu perlahan-lahan membawanya kepada peristiwa yang sulit untuk kembali.

A Taxi Driver mengisahkan bagaimana militer membungkam siapapun agar tidak membawa berita keluar dari Gwangju. Di satu sisi, keputusan mendadak seperti yang dialami Man Seob tidak ada salahnya. Di sisi lain, keputusan demikian akan menyengsarakan. Namun untuk Man Seob, saya bisa menyebut bahwa sejarah yang memanggil tokoh ini  untuk membuka tabir tersembunyi dalam bingkai militer yang membantai warga sipil dengan kejam.

Akhir yang Pilu 

A Taxi Driver cukup berani mengangkat kisah nyata. Hinzpeter adalah sosok yang membuka kisah itu ke seluruh dunia namun wartawan Jerman ini kehilangan Man Seob sepanjang masa.

Dikisahkan bahwa sopir taksi yang membawa Hinzpeter ke Gwangju sejatinya bukanlah bernama Man Seob yang mengenalkan diri sebagai Kim Sa Bok. Kim Man Seob menyembunyikan identitas dirinya kepada Hinzpeter entah karena alasan apa.

Mungkin karena sebuah ketakutan panjang setelah menyaksikan kisah tragis di Gwangju, mungkin juga karena di awal dirinya bukanlah sopir taksi yang dipesan Hinzpeter untuk membawanya ke Gwangju.

Hinzpeter di bagian akhir film datang kembali ke Seoul setelah Gwangju aman. Namun wartawan tersebut tidak menemukan Man Seob atau Sa Bok yang menolongnya. Prolog yang muncul adalah pesan dari Hinzpeter kepada Sa Bok untuk menemuinya; sekadar ngopi untuk mengenang perjalanan mereka dari Seoul ke Gwangju!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun